Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Depresiasi Rupiah Ancam UMKM Gulung Tikar

JUMAT, 04 MEI 2018 | 17:37 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdampak pada perekonomian Indonesia, salah satunya UMKM. Per hari ini nilai tukarn mencapai Rp 13.890.

"Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar memengaruhi UMKM, terutama UMKM yang menggunakan bahan baku impor," kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri melalui pesan elektronik kepada redaksi, Jumat (4/5).

Ia mengatakan, depriasi rupiah terhadap dolar akan mengakibatkan semakin mahalnya bahan baku produksi. Jika sebelumnya pengusaha dapat membeli dengan harga sekian dolar dalam sekian rupiah, kini mereka harus mengeluarkan rupiah yang lebih untuk nilai bahan baku yang sama.


Kondisi pelemahan rupiah, katanya, berdampak secara langsung maupun tidak langsung terutama terhadap kondisi profit margin. Pelemahan rupiah akan meningkatkan inflasi terutama pada bahan pangan sehingga akan menurunkan daya beli masyarakat.

"Penurunan daya beli masyarakat dihadapkan dengan biaya produksi yang semakin tinggi untuk produsen berbahan baku impor, logikanya akan menurunkan profit mereka," jelas Novani.

Kondisi ini, lanjut Noviani, juga akan dirasakan oleh UMKM yang kegiatan produksinya tidak menggunakan berbahan baku impor. Meskipun biaya produksi tidak meningkat, pelaku UMKM tidak mampu mengontrol penurunan daya beli konsumen yang terjadi akibat meningkatnya harga barang-barang lainnya.

Belum lagi apabila modal UMKM berasal dari pinjaman yang sangat terikat pada kondisi suku bunga pinjaman yang rawan terhadap kondisi makro.

"Kalau kondisi ini dibiarkan, atau tidak diselesaikan secara tepat, tidak menutup kemungkinan akan banyak UMKM yang gulung tikar atau berhenti berproduksi. Ini pasti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan berisiko meningkatkan angka pengangguran," imbuh dia.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM, hingga saat ini tercatat penurunan omset rata-rata 15% untuk UMKM yang berbasis bahan produksi impor.

Dengan semakin mahalnya harga bahan pokok yang tidak dibarengi dengan peningkatan penghasilan, lanjut Novani, otomatis akan menurunkan daya beli masyarakat. UMKM terkadang tidak akan menaikan harga guna menjaga nilai penjualan, tetapi mau tidak mau akan berdampak pada penurunan profit margin mereka.

Dalam kondisi seperti ini, dia meminta, pemerintah fokus untuk mempermudah akses pinjaman secara merata dan terus menyediakan fasilitas pinjaman usaha dengan bunga yang rendah untuk mempertahankan kinerja dan produktifitas UMKM di tengah guncangan pelemahan nilai mata uang saat ini, seperti melalui KUR.

Namun Novani menambahkan, sebenarnya ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM dalam kondisi ini. Melemahnya rupiah terhadap dolar akan menyebabkan harga barang impor semakin mahal. UMKM bisa memperkuat daya saingnya dengan produk impor dengan meningkatkan produktivitas dan ekspor produknya.

"Untuk mendukung tumbuhnya UMKM, terutama dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, pemerintah perlu melakukan beberapa hal di antaranya mengontrol nilai inflasi. Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga suku bunga kredit, khususnya untuk KUR," tukas Novani.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya