Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Berkembang Pesat, Industri Robotika Tiongkok Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata

SELASA, 01 MEI 2018 | 12:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Prusahaan-perusahaan Tiongkok membuat kemajuan serius dalam industri robotika internasional. Sektor ini secara historis didominasi oleh Jepang dan Eropa. Namun kini, Tiongkok menjadi salah satu kompetitor yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Empat besar vendor robotika industri Tiongkok melaporkan pertumbuhan topline 20 persen tahun ke tahun di 2016 dan angka yang serupa diperkirakan untuk beberapa tahun ke depan," kata Lian Jye Su, analis utama di perusahaan riset dan penasehat ABI Research.

"Rekan Jepang dan Eropa mereka mengalami kontraksi atau mengalami pertumbuhan satu digit yang rendah dalam periode yang sama," sambungnya.


Lonjakan yang ditunjukkan oleh pemasok robotika Tiongkok dilaporkan didorong oleh tekanan pemerintah yang kuat dan investasi yang kuat dalam penelitian dan pengembangan oleh perusahaan.

Pada 2013, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok memperkenalkan Panduan Promosi Pengembangan Industri Robot untuk meningkatkan pengembangan robot pada tahun 2020.

Sementara itu, perusahaan robotika Tiongkok dan raksasa internet telah banyak berinvestasi dalam teknologi robotika kunci. Menurut laporan itu, China diproyeksikan menjadi pasar robot industri terbesar dengan total pengiriman 134.000 tahun ini.

Namun, pemasok Tiongkok masih memiliki jalan panjang untuk melakukan perjalanan untuk bersaing dengan veteran industri seperti GreyOrange India, Swisss Swiss berbasis Swiss, Fetch Robotics California dan Magazino Jerman di pasar internasional.

Selain itu, pemasok robotika Tiongkok dinilai masih tertinggal dalam hal komponen kunci.

"Vendor robot Cina masih mengambil komponen robotika kunci dari perusahaan internasional. Vendor peralatan reduksi top, misalnya, terutama berasal dari Jepang, sementara perusahaan Jerman telah berada di posisi terdepan dalam teknologi gripper dan visi mesin," sambung analis itu seperti dimuat Russia Today.

Dia menambahkan bahwa perusahaan Amerika Serikat telah berhasil mengembangkan aktuator, teknologi LIDAR, dan bahan lunak. penanganan. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya