Berita

Foto: Reuters

Dunia

Tuntut Pemerintah Tidak Blokir Telegram, Ribuan Orang Rusia Lempar Pesawat Kertas

SELASA, 01 MEI 2018 | 08:20 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ribuan orang turun ke jalan dan melakukan aksi protes dengan melemparkan pesawat kertas di pusat ibukota Moskow, Rusia awal pekan ini.

Aksi tersebut dilakukan untuk mengekspresikan kekesalan dan menuntut pemerintah untuk membuka kembali aplikasi perpesanan Telegram yang diblokir pertengahan April lalu.

Aplikasi tersebut diketahui memiliki simbol pesawat kertas dan merupakan salah satu aplikasi perpesanan paling populer di Rusia.


Para pengunjuk rasa, yang diperkirakan berjumlah 12 ribu, meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Vladimir Putin saat mereka meluncurkan pesawat kertas ke udara.

"Rezim Putin telah menyatakan perang di internet, telah menyatakan perang terhadap masyarakat bebas. Jadi kami harus berada di sini untuk mendukung Telegram," kata seorang pengunjuk rasa kepada Reuters.

Rusia mulai memblokir Telegram pada 16 April setelah pihak aplikasi menolak mematuhi perintah pengadilan untuk memberikan layanan keamanan negara akses ke pesan terenkripsi pengguna.

Layanan FSB Federal Security Rusia mengatakan perlu akses ke beberapa pesan untuk pekerjaannya, termasuk menjaga serangan militan.

Dalam proses pemblokiran aplikasi, pengawas Roskomnadzor juga memutus akses ke banyak situs web lain.

Pendiri Telegram, pengusaha Rusia Pavel Durov, menyerukan "penolakan digital" sebagai tanggapan atas keputusan tersebut dan berjanji untuk membiayai siapa pun yang mengembangkan proksi dan VPN untuk menghindari blok tersebut.

Telegram memiliki lebih dari 200 juta pengguna global dan diperingkatkan sebagai layanan pesan seluler paling populer kesembilan di dunia. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya