Berita

Surat ancaman pembunuhan Jack the Riprer/BBC

Dunia

Surat Ancaman Pembunuhan Jack The Ripper Laku Hampir Setengah Miliar Di Pelelangan

SELASA, 01 MEI 2018 | 07:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah kartu pos yang diyakini merupakan milik Jack the Ripper si pembunuh terjual dengan harga 22 ribu poundsterling atau setara dengan Rp 422 juta.

Kartu pos itu bukan kartu pos biasa, melainkan kartu pos yang ditulis Jack the Ripper dan berisi peringatan akan dua pembunuhan. Surat itu, yang dikirim ke kantor polisi Ealing, memperingatkan bahwa pisau pembunuh itu masih dalam keadaan baik.

Kartu ini bertanggal 29 Oktober 1888, atau tepatnya11 hari sebelum Mary Kelly yang diyakini sebagai korban terakhir Jack the Ripper dibunuh pada 9 November di tahun yang sama.


"Waspadalah ada dua wanita yang saya inginkan di sini dan saya bermaksud untuk memiliki mereka. Pisau saya masih dalam urutan yang baik. Dan saya harap Anda menyukai ginjal," begitu isi surat tersebut.

"Aku Jack the Ripper," sambung surat yang sama.

Jonathan Riley dari Grand Auctions di Folkestone, Kent, mengatakan kolektor pribadi Inggris memenangkan perang penawaran dengan seorang Amerika untuk surat langka tersebut.

Kartu itu dulu milik polisi Metropolitan yang diberi sebagai kenang-kenangan ketika dia pensiun dari pasukan pada tahun 1966. Namun kemudian kartu itu dijual oleh jandanya.Insert Link

Diketahui bahwa pembunuhan Jack the Ripper tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan paling terkenal dalam sejarah kriminal Inggris.

Antara Agustus dan November 1888 dia membunuh lima wanita di daerah Whitechapel di London timur.

Puluhan surat ditandatangani "Jack the Ripper" dikirim pada saat itu, tetapi banyak yang dianggap sebagai hoax.

Spekulasi tentang identitasnya tersebar luas pada saat itu dan tetap demikian sampai hari ini. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya