Berita

Foto: Istimewa

Hukum

Warga Pulau Pari Ngadu Ke Ombudsman

SENIN, 30 APRIL 2018 | 22:15 WIB | LAPORAN:

Sebagian warga sekitar Pulau Pari masih mempermasalahkan sengketa tanah yang dinilai belum tuntas. Mereka menyebut, tanah ini tak pernah dijual ke sebuah perusahaan.

Forum Ahli Waris Pulau Pari yang merupakan bagian keluarga dari pemilik lahan itu pun mengadukan hal ini pada Ombudsman Republik Indonesia.

Sebelumnya Ombudsman juga sempat mengeluarkan surat Laporan Akhir Hasil Penyelidikan bahwa Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Utara melakukan maladministrasi.


"Kita ingin menyampaikan saja bahwa kita ini ahli waris. Cucu dari pemilik lahan dulu. Kami dari keluarga Asnawi memiliki lahan hampir 5 hektar di Pulau Pari. Kami dari ahli waris merasa keberatan kalau lahan kami yang sudah kami jual kepada salah satu PT kini diaku oleh sebagian warga di Pulau Pari," kata Koordinator Forum Ahli Waris Slamet Husnaeni di Kantor Ombudsman, Jakarta, Senin (30/4).

Dia menegaskan, tanah itu sudah resmi dijual saat para leluhur mereka masih hidup. Dari hasil penjualan tanah itu, orang-orang tua mereka bahkan sempat menggunakannya untuk ibadah haji.

"Dan sekarang mereka sudah pada meninggal. Sudah di alam Barzah," tegasnya.

Klaim sebagian warga itu, lanjut Slamet, jelas merugikan warga yang sudah pasti sebagai ahli waris ini. Apalagi, kelompok yang mengklaim tanah itu milik warga ini pun melakukan intimidasi terhadap Ahli waris yang masih bertahan di sana.

"Seperti ingin membakar rumah kami, meneror, bahkan mereka akan mengusir kami dari Pulau Pari karena mereka memiliki LAHP dari Ombudsman. Jadi mereka seakan sudah menang dan mereka yang merasa sudah menempati lahan 20 tahun adalah yang memiliki tanah, ini kan merupakan suatu hal yang keliru," jelasnya.

Slamet menambahkan, kedatangan kali ini juga untuk menjelaskan kronologi kejadian ini pada pejabat Ombudsman, juga agar tidak lagi mendesak BPN mengukur ulang tanah milik salah satu perusahaan.

"Karena terus terang saya sebagai ahli waris dari Forum Ahli Waris ini merasa resah dan tidak nyaman untuk kondisi tanah yang dulunya punya kakek, nenek kami sekarang kok kondisinya seperti ini," tandasnya. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya