Berita

Foto: The Guardian

Dunia

Separuh Koleksi Seni Di Museum Ini Ternyata Palsu

SENIN, 30 APRIL 2018 | 11:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pengelola sebuah museum seni di Perancis baru menyadari baru-baru ini bahwa sebagian koleksi seni yang dipajang ternyata palsu.

Museum Etienne Terrus yang didedikasikan untuk karya-karya seniman lokal yang lahir pada tahun 1857 dan meninggal pada tahun 1922 itu baru menyadari keaslian koleksi yang dimiliki pekan kemarin ketika pekerjaan renovasi besar-besaran dilakukan.

Seorang sejarawan seni yang dibawa untuk mereorganisasi museum menemukan bahwa sekitar 80 lukisan atau sekitar 60 persen koleksi di museum itu palsu.


"Etienne Terrus adalah pelukis Elne yang hebat. Dia adalah bagian dari komunitas, dia adalah pelukis kami," kata walikota Yves Barniol.

"Mengetahui bahwa orang telah mengunjungi museum dan melihat koleksi, yang sebagian besar palsu, itu buruk. Itu adalah bencana bagi kotamadya," sambungnya seperti dimuat The Guardian.

Sejarawan seni yang menemukan koleksi tiruan itu, Eric Forcada mengatakan bahwa dia telah melihat langsung bahwa sebagian besar karya itu palsu.

"Pada satu lukisan, tanda tangan tinta dihapus ketika saya menyapukan sarung tangan putih saya di atasnya," jelasnya.

Dia memperingatkan atase budaya di kawasan itu dan meminta pertemuan para ahli panel untuk mengonfirmasi temuannya.

"Pada tingkat gaya, itu kasar. Dukungan kapas tidak cocok dengan kanvas yang digunakan oleh Terrus. Dan ada beberapa anakronisme," tambahnya.

Secara keseluruhan, dari 140 karya yang ada di museum itu, 82 di antaranya palsu.

Walikota Elne, Barniol, bersikeras bahwa penyelidikan akan dilanjutkan sampai pelakunya ditemukan. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya