Berita

Foto: Istimewa

Dunia

Ratusan Pekerja Migran Indonesia Di Korsel Periksakan Kesehatan Gratis

SENIN, 30 APRIL 2018 | 09:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ratusan pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berdomisili di Daegu dan Seoul Korea Selatan mendapatkan layanan kesehatan gratis selama dua hari akhir pekan kemarin.

Layanan kesehatan gartis itu diberikan oleh tim dokter yang diterbangkan langsung dari Indonesia atas kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI dan KBRI Seoul.

Selama akhir pekan tersebut, ada lebih dari dua ratus PMI memanfaatkan layanan umum diantaranya yaitu pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat serta pemeriksaan kejiwaan.


Selain pemeriksaan umum, tim dokter juga memberikan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan tersebut juga disiarkan secara langsung melalui media sosial KBRI Seoul.

Duta Besar RI di Seoul Umar Hadi menyampaikan kegiatan  ini diawali dari keresahannya terhadap banyaknya kasus meninggal di kalangan PMI.

"Saya sangat sedih karena masih cukup banyak anak-anak saya Pekerja Migran Indonesia di Korsel meninggal. Sebagian besar karena sakit, padahal anak-anak tersebut masih berumur 19-35 tahun. Atas dasar ini, dan juga setelah ditandatanganinya MoU di bidang kesehatan antara Indonesia dan Korsel saat Presiden Korsel Moon Jae-in ke Jakarta November lalu, kegiatan klinik kesehatan gratis ini dilangsungkan," jelasnya seperti keterangan yang diterima redaksi.

Selama dua hari klinik kesehatan berlangsung, ditemukan beberapa penyakit yang umum menimpa para PMI yaitu gula darah dan kolesterol tinggi. Selain itu terdapat beberapa PMI yang mengeluhkan batuk berdarah yang tak kunjung sembuh dan ternyata disebabkan oleh alergi akibat bekerja tanpa menggunakan penutup hidung.

Menanggapi hal ini, tim Kemenkes berpesan agar para PMI menjalani hidup sehat.

"Kami ingatkan agar semua PMI untuk tidak meninggalkan sarapan, mengatur waktu istirahat dan berolahraga. Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dimulai dari diri sendiri. Sebelum bekerja persiapkan fisik yg kuat, stamina yg baik, serta asupan nutrisi yg cukup," pesan dr. Asral Hasan, salah satu anggota Tim Kemenkes RI yang memberikan penyuluhan.

Penyuluhan difokuskan pada gerakan hidup sehat dan memahami penyakit kejiwaan. Terkait kesehatan kejiwaan, tim menemukan 23 persen PMI di Seoul mengalami stress ringan, sedangkan di Daegu angka tersebut  mencapai 37 persen.

"Secara umum kondisi lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja, serta kondisi geografi berpengaruh terhadap tingkat stress PMI,"  ungkap tim dokter yang dipimpin oleh Dr. Untung Suseno Sutarjo, Sekjen Kemenkes RI.

Menurut data KBRI Seoul, jumlah PMI di Korea Selatan mencapai 33.977 orang per Februari 2018. Dari jumlah tersebut, PMI Perikanan yang dikirim dengan skema G to G adalah 4.454 orang sedangkan jumlah Anak Buah Kapal/ABK perikanan yang dikirim secara P to P berjumlah 4.566 orang. Mereka tersebar di 86 kota di Korea Selatan. Selama tahun 2017 terdapat 26 PMI meninggal dunia yang sebagian besar disebabkan karena sakit. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya