Berita

Amber Rudd/CNA

Dunia

Menteri Dalam Negeri Inggris Mundur Di Tengah Skandal Imigran

SENIN, 30 APRIL 2018 | 08:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd mengundurkan diri dari jabatannya akhir pekan kemarin (Minggu, 29/4).

Langkah ini diambil setelah pemerintahan Perdana Menteri Theresa May menghadapi curahan kemarahan atas perlakuannya terhadap beberapa warga jangka panjang Karibia yang salah dicap imigran gelap.

Pengunduran diri salah satu sekutu terdekat May ini menjadi pukulan tersendiri, mengingat Inggriis tengah menavigasi tahun terakhir negosiasi menjelang keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada Maret 2019.


Dalam surat pengunduran diri untuk Mei, Amber Rudd mengatakan dia secara tidak sengaja menyesatkan komite parlemen Rabu lalu dengan menyangkal pemerintah memiliki target untuk deportasi imigran gelap. Pengunduran dirinya diterima oleh PM May.

Selama dua minggu terakhir, para menteri Inggris diketahui telah berjuang untuk menjelaskan mengapa beberapa keturunan dari "generasi Windrush" yang diundang ke Inggris untuk mengisi  kekurangan tenaga kerja antara 1948 dan 1971, telah ditolak hak-hak dasarnya.

Skandal Windrush membayangi KTT Persemakmuran di London dan telah menimbulkan pertanyaan tentang tugas enam bulan Mei sebagai menteri dalam negeri sebelum ia menjadi perdana menteri setelah referendum Brexit 2016.

"Skandal Windrush telah memperjelas isu penting bagi negara kami," kata Rudd dalam surat pengunduran diri pada May seperti dimuat Channel News Asia.

Partai Buruh oposisi, yang telah berulang kali meminta Rudd untuk mengundurkan diri, mengatakan bahwa May bertanggung jawab dan harus menjelaskan perannya sendiri dalam kebijakan imigrasi pemerintah. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya