Berita

Najib Razak/Net

Dunia

Najib Razak: Malaysia Tidak Jual Proton Ke China

SABTU, 28 APRIL 2018 | 11:06 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Malaysia tidak akan menjual produsen mobil nasional Proton ke China.

Begitu penegasan yang dibuat oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pekan ini usai bertemu dengan karyawan raksasa otomotif DRB-Hicom yang memegang 49,9 persen saham di Proton jelang akhir pekan ini.

Langkah DRB-Hicom dalam memilih Zhejiang Geely Holding Group (Geely) sebagai mitra strategis sangat tepat untuk memastikan Proton, produsen mobil nasional, terus menjadi kompetitif secara lokal dan di tingkat internasional.


Najib menyebut bahwa tidak ada intervensi dari pemerintah dalam hal ini, di mana keputusan itu dibuat oleh manajemen DRB-Hicom dan Proton berdasarkan prestasi Geely dalam mendominasi sebagian besar saham perusahaan otomotif terkemuka dunia.

"Kami tidak menjual kedaulatan kami atau hak kami. Kami hanya menganggap mereka sebagai mitra strategis sehingga masa depan Proton lebih terjamin," kata Najib.

"Geely sangat maju dan memiliki dana penelitian dan pengembangan besar miliaran setahun, selain memiliki pasar besar untuk kendaraannya. Bahkan, perusahaan ini juga pemilik merek Volvo yang selama ini didominasi oleh Swedia," sambungnya seperti dimuat Channel News Asia.

Selain itu, sambungnya, 10 persen saham di Mercedes Benz juga dimiliki oleh Geely Group.

"Bayangkan manfaatnya ketika kita menjadi mitra strategis untuk perusahaan yang kuat dan solid seperti itu. Ini tidak hanya didasarkan pada China saja, tetapi juga kerjasama multi-nasional," tambahnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya