Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Penjualan Ponsel Pintar Di China Mengalami Penurunan Terbesar

JUMAT, 27 APRIL 2018 | 14:03 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Penjualan smartphone di China mengalami penurunan terbesar yang pernah terjadi baru-baru ini. Pengiriman smartphone anjlok lebih dari 21 persen pada kuartal pertama tahun 2018 ini bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut laporan baru dari firma riset Canalys, konsumen China membeli hanya 91 juta ponsel dalam tiga bulan pertama tahun ini, angka itu adalah jumlah terendah pada kuartal keempat 2013.

Kendati terjadi penurunan, namun Canalys memperkirakan penurunan tidak akan berlangsung drastis.


Laporan itu muncul setelah Samsung, pembuat smartphone terbesar di dunia, membanggakan rekor pendapatan kuartalan pekan ini dan melaporkan peningkatan 52 persen dibanding tahun sebelumnya. Tetapi perusahaan Korea Selatan juga memperingatkan bahwa secara keseluruhan permintaan pasar lambat untuk smartphone akan menyeret turun pendapatan masa depan

Pelambatan itu telah mencapai penjualan Samsung (SSNLF) di China, pasar smartphone terbesar di dunia. Perusahaan menjual hanya 2 juta perangkat di China pada kuartal pertama 2018, turun lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara ury Apple (AAPL) juga kehilangan tanah di China. Perusahaan riset itu menolak untuk mengatakan berapa banyak perangkat yang dijual Apple di China, tetapi Apple hanya disebut mengalami "penurunan signifikan" dalam pengiriman daripada kuartal sebelumnya.

"Apple memiliki citra yang kuat, tetapi produk dan inovasi mereka terbatas pada iPhone X dengan harga sangat tinggi. Sebagian besar orang China tidak mampu membayar harga itu sehingga mereka beralih ke Huawei atau Oppo," kata analis lembaga tersebut.

Huawei adalah salah satu dari hanya dua perusahaan yang menolak tren penurunan. Pembuat smartphone China melihat penjualan naik 2 persen. Ini tetap menjadi penjual ponsel pintar teratas di China, diikuti oleh saingan lokal Oppo, Vivo dan Xiaomi.

Xiaomi adalah satu-satunya perusahaan yang memposting pertumbuhan dua digit, dengan penjualan naik 37 persen, sebagian mencerminkan kinerja yang tidak bersemangat pada tahun 2017.

Canalys memprediksi pertumbuhan di pasar smartphone akan meningkat lagi dalam tiga bulan ke depan, berkat telepon unggulan baru dari Oppo dan Vivo. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya