Berita

Kuwait/Net

Dunia

Perselisihan Soal Pekerja Rumah Tangga, Kuwait Perintahkan Dubes Filipina Segera Angkat Kaki

KAMIS, 26 APRIL 2018 | 10:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Kuwait memerintahkan duta besar Filipina di negara tersebut segera angkat kaki dalam waktu satu minggu kedepan. Bukan hanya itu, Kuwait juga memanggil utusannya di Filipina untuk melakukan konsultasi pekan ini.

Langkah ini diambil pemerintah Kuwait setelah staf kedutaan Filipina mencoba menyelamatkan pekerja rumah tangga Filipina di tengah laporan pelecehan di Kuwait.

Keputusan itu adalah episode terbaru dalam konflik tiga bulan terakhir yang terjadi antara kedua negara. Konflik dipicu oleh laporan bahwa beberapa orang Filipina telah didorong untuk bunuh diri oleh penyalahgunaan yang dilakukan majikan Kuwait.


Pasca laporan tersebut, kedua negara menyepakati pakta untuk melindungi pekerja asing setelah Filipina melarang pengiriman pekerja ke Kuwait.

Sementara itu, pemerintah Filipina sendiri awal pekan ini telah meminta maaf kepada pemerintah Kuwait setelah stafnya melakulan pelanggaran mencolok dengan membantu pekerja Filipina kabur dari rumah majikan Kuwaitnya yang mencari bantuan karena beberapa situasi melibatkan masalah hidup dan mati.

Kementerian Luar Negeri Kuwait sendiri telah memberi duta besar tiga hari untuk memberikan nama-nama staf Filipina di Kuwait yang telah "menculik" pekerja rumah tangga dari rumah majikan mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan tindakan yang diambil oleh pemerintah Kuwait "sangat mengganggu" dan tidak konsisten dengan jaminan yang diberikan oleh Duta Besar Kuwait selama pertemuannya dengan Sekretaris Alan Peter S. Cayetano baru-baru ini.

"Dalam diskusi di setiap tingkat dengan Kuwait, Filipina selalu menekankan bahwa kesejahteraan warga negara Filipina di mana pun mereka berada akan selalu menjadi sangat penting," kata pernyataan itu.

Menurut Kementerian Luar Negeri Filipina, pembantu rumah tangga di Kuwait mencapai lebih dari 65 persen dari lebih dari 260.000 orang Filipina di Kuwait.

Pada bulan Februari, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta para pekerja Filipina di Kuwait untuk kembali ke rumah setelah menemukan mayat pekerja rumah tangga di lemari pendingin di sebuah rumah yang ditinggalkan. Demikian seperti dimuat Reuters. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya