Berita

Chevron/Net

Dunia

Chevron Evakuasi Eksekutif Di Venezuela

KAMIS, 26 APRIL 2018 | 09:35 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perusahaan minyak utama Amerika Serikat Chevron Corp mengevakuasi eksekutifnya dari Venezuela setelah dua pekerjanya dipenjara karena perselisihan kontrak dengan perusahaan minyak milik negara PDVSA.

Reuters, mengutip sumber terkait mengabarkan bahwa pihak Chevron meminta karyawan lain untuk menghindari fasilitas usaha patungan dengan perusahaan minyak negara OPEC tersebut.

Penangkapan dua pekerja Chevron oleh perwira intelijen nasional Venezuela itu adalah yang pertama di sebuah perusahaan minyak asing sejak pemerintah Venezuela meluncurkan pembersihan pada musim gugur lalu yang telah mengakibatkan penahanan lebih dari 80 eksekutif di PDVSA dan mitra bisnis yang dituduh melakukan korupsi.


Para pekerja Chevron mungkin menghadapi tuduhan pengkhianatan karena menolak menandatangani kontrak pasokan untuk bagian tungku yang dibuat oleh eksekutif PDVSA. Para pekerja menolak keras tingginya biaya suku cadang dan kurangnya penawaran yang kompetitif.

Menteri luar negeri Venezuela, Jorge Arreaza, menghubungkan penangkapan Chevron dengan penyelidikan anti-korupsi pemerintah untuk pertama kalinya pada hari Rabu (25/4).

"Dalam industri minyak kita dan dalam hubungannya dengan negara lain, telah terjadi korupsi," kata Arreaza pada konferensi pers di markas besar PBB di New York.

"Keputusan dari kantor kejaksaan didasarkan pada penyelidikan serius untuk memerangi korupsi. Kedua orang yang terlibat ini memiliki hak untuk mempertahankan dan proses hukum," sambungnya.

Juru bicara Chevron Isabel Ordonez menanggapi komentar menteri dengan pernyataan tertulis bahwa perusahaan mematuhi kode etika bisnis dan semua undang-undang AS dan Venezuela yang berlaku.

Langkah Chevron untuk mengevakuasi tenaga kerja asingnya menggarisbawahi betapa sulitnya bagi perusahaan minyak asing dan para pekerjanya untuk mempertahankan operasi melalui percepatan krisis politik dan ekonomi Venezuela. Jumlah staf yang terkena sekitar 30 orang di kota pesisir Puerto la Cruz.

Perusahaan Chevron, Ordonez mengatakan perusahaan itu memiliki tim eksekutif yang mengawasi operasi di Venezuela tetapi menolak memberikan rincian tentang kepemimpinan di sana atau jumlah dan jenis pekerja yang ditarik perusahaan. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya