Berita

Foto/Net

Bisnis

Jokowi: Pasti Saya Hajar

Kasih Warning Buat Pejabat Yang Hambat Investasi & Ekspor
KAMIS, 26 APRIL 2018 | 08:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah terus mendorong peningkatkan investasi dan ekspor untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, pemerintah tidak segan akan menindak pejabat yang menghambat investasi dan ekspor.

Presiden Jokowi mengatakan, ada dua kunci yang bisa mendorong ekonomi Indonesia maju, yaitu investasi dan ekspor. Den­gan ekonomi tumbuh, jumlah kesenjangan dan kemiskinan dapat ditekan.

"Investasi dan ekspor, investasi dan ekspor. Itu selalu saya ulang di mana-mana. Kalau mau tumbuh, perlu banyak investasi. Ekspor juga," ujar Jokowi saat meresmikan ekspor perdana Mitsubishi XPander di Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Cilincing, Jakarta Utara, kemarin.


Untuk menarik banyak in­vestasi masuk, kata dia, pe­merintah akan merampingkan proses perizinan. Salah satunya dengan menerapkan sistem perizinan terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah, yaitu online single submission. Sistem ini rencana akan terbit bulan depan.

Melalui sistem ini, pengusaha hanya membutuhkan waktu hitungan jam untuk mengu­rus izin. Jadi pengusaha tidak perlu lagi menghabiskan waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun untuk mengurus izin investasi.

"Saya minta urusan izin itu harus dalam sistem jam. Nanti kita lihat bulan Mei bisa atau tidak. Kita lihat macetnya di mana," katanya.

Namun, kata Jokowi, pe­luncuran sistem online single submission akan percuma jika sifat sumber daya manusia di belakangnya tidak berubah. Presiden meminta investor tidak ragu untuk melapor kepadanya jika saat pengurusan izin masih ada petugas yang mempersu­litnya.

"Bisik-bisik saja, pasti saya hajar. Saya akan perbaiki, dan benahi," tegasnya.

Dia mengajak, investor untuk melaporkan perkembangan sistem perizinan terintegrasi tersebut di lapangan. Sehingga laporan yang ada di mejanya tidak selalu asal bapak senang alias ABS.

"Jangan sampai laporan yang ke saya hanya ABS, ABS, ABS. Tapi, di lapangan berbeda, saya tidak suka hal-hal seperti itu," cetusnya.

Non SDA

Selain investasi, kata dia, pe­merintah juga terus mendorong ekspor. Khususnya ekspor non sumber daya alam, seperti oto­motif. Apalagi, sektor ini meli­batkan banyak industri pemasok komponen dan menyerap banyak tenaga kerja.

Dengan ekspor meningkat, maka industri komponen akan bangkit, dan penyerapan ten­aga kerja akan semakin besar. Misalnya, Mitsubishi yang akan meningkatkan jumlah tenaga kerjanya dari 3.000 orang menjadi 4.000 seiring dengan melakukan ekspor mobil bua­tannya.

"Hampir semuanya tenaga kerja lokal. Bukan seperti seka­rang, isunya soal tenaga kerja asing," ujarnya.

Di tempat yang sama, Men­teri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, terus mendorong reorientasi indus­tri otomotif di dalam negeri supaya Indonesia jadi basis produksi untuk tujuan pasar ekspor. Upaya ini diyakini dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut dia, pada tahun lalu, total ekspor kendaraan dalam keadaan utuh (completely build up/CBU) sebesar 231 ribu unit atau mengalami peningkatan 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Dan, yang paling membanggakan adalah ekspor dalam bentuk komponen.

"Ekspor komponen menga­lami peningkatan yang sangat signifikan dengan menca­pai 1.200 persen dari 2016," ujarnya.

Saat ini, negara-negara tujuan ekspor, yakni meliputi hampir seluruh anggota ASEAN, ke­mudian di Timur Tengah seperti Bahrain, Yordania, Arab Saudi, Oman, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab; serta di Asia Se­latan di antaranya Bangladesh dan India.

Selanjutnya, Maroko, Afrika Selatan, serta negara di Amerika Latin antara lain Ekuador, Mek­siko, Peru, dan Bolivia. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya