Berita

Pertahanan

Radikalisme Sudah Menyusup Ke Pendidikan Anak Usia Dini

KAMIS, 26 APRIL 2018 | 05:10 WIB | LAPORAN:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tentang pengajaran agama yang tidak sewajarnya menunjukkan hasil yang mencengangkan. Radikalisme, sudah ditemukan menyusup masuk ke pendidikan anak usia dini.

Begitu dikatakan Kepala Subdirektorat Fasilitas Antarlembaga Kemendagri, L. Salman Al Farisi, saat menjadi pemateri di kegiatan Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa dalam Pencegahan Terorisme di Indralaya, Sumatera Selatan, Rabu (25/4).

"Lingkup penelitian kami adalah sekolah-sekolah di bawah yayasan keagamaan, termasuk PAUD di wilayah perkotaan," kata Salman sebagaimana diteruskan dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi.

Salman menyebutkan pihaknya menemukan ajaran keagamaan yang mengarah pada tindakan radikal.

"Ini jelas sangat berbahaya, karena radikalisme yang diterima anak-anak pada tingkatan sebelum SD ini akan menggiring daya pikirnya menjadi radikal," jelasnya.

Melalui penelitian tersebut, masih kata Salman,  pihaknya mampu mengidentifikasi spektrum ancaman terhadap bangsa dan negara saat ini. Yaitu ideologi, pertahanan dan keamanan, budaya, stabilitas politik, sosial dan ekonomi.

Sebagai tindak lanjut hasil penelitian tersebut, Kemendagri mengapresiasi langkah BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan, yang mengupayakan penguatan terhadap aparatur kelurahan dan desa.

"Kunci dari pencegahan radikalisme adalah deteksi dini dan Bapak Ibu aparatur kelurahan dan desa mampu melakukannya. Lakukan pengawasan terhadap lembaga pendidikan di wilayah Bapak dan Ibu sekalian, laporkan jika ada yang menyimpang," tegas Salman.

Tidak hanya ke lembaga pendidikan, kata dia, pengawasan potensi masuknya radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat juga dapat dilakukan terhadap keberadaan pendatang baru.

"Wajib lapor 1 x 24 jam untuk pendatang baru jangan hanya jadi tempelan di rumah warga, tapi laksanakan. Betul-betul awasi keberadaan pendatang baru," pungkas Salman.

Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa dalam Pencegahan Terorisme dilaksanakan oleh BNPT dan 32 FKPT se-Indonesia sepanjang tahun 2018. Selain menggandeng Kemendagri, BNPT juga melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menjadikan perwakilannya sebagai pemateri. [sam]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Ketum AMPI Jerry Nonaktifkan Sekjen Ahmad Andi Bahri

Minggu, 15 September 2024 | 17:50

Indonesia Gagal Bawa Gelar Juara Hongkong Open 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:42

Rocky Gerung Sebut Arsjad Rasjid Korban Rekayasa Kubu Anindya Bakrie

Minggu, 15 September 2024 | 17:18

Geliat UMKM Tak Maksimal, Ekonom Pesimis PON XXI Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:11

Israel Tengah Dihujani Rudal dari Arah Yaman

Minggu, 15 September 2024 | 17:00

China Berhasil Bikin Kapal Filipina Cabut dari Sabina Shoal

Minggu, 15 September 2024 | 16:43

Fenomena Fufufafa Bakal Habisi Dinasti Jokowi

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Keabsahan Munaslub Kadin Mulai Dipertanyakan

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Inggris Donasi Rp20 Miliar untuk Korban Topan Yagi di Vietnam

Minggu, 15 September 2024 | 16:23

PM Haiti Kunjungi TKP Ledakan Truk BBM Mematikan

Minggu, 15 September 2024 | 16:04

Selengkapnya