Berita

Foto/Net

Bisnis

Bank Swasta Pede Transaksi Kartu Gesek Bisa Double Digit

Berharap Dari Musim Liburan
SABTU, 21 APRIL 2018 | 10:26 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Dua bulan pertama, bisnis kartu kredit kurang bergairah. Ini terlihat dari data volume transaksi kartu kredit yang turun di Februari 2018. Apakah ini pertanda bisnis kartu gesek melambat tahun ini?

Berdasarkan data alat pembayaran menggunakan kartu Bank Indonesia (APMK BI), volume transaksi kartu kredit pada Februari 2018 tercatat 25,11 juta kali, lebih rendah dibanding volume transaksi Januari 2018 sebesar 28,97 juta kali. Artinya, jika dihitung sejak awal tahun hingga Februari 2018, volume transaksi hanya 54,08 juta.

Tak hanya volume kartu, nilai transaksi kartu kredit Februari 2018 juga anjlok 17 persen men­jadi Rp 21,66 triliun dari Januari 2018 sebesar Rp 26,15 triliun. Bahkan, nilai transaksi bulanan itu menjadi nilai transaksi paling rendah sejak Juli 2016.


Ditanya soal ini, General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta, merasa tidak aneh. Ia bahkan mengklaim, hal itu siklus yang kerap terjadi.

"Penggunaan kartu kredit itu ada cycle-nya. Namun, saya akui penurunan kali ini lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelum­nya. Tapi saya belum bisa disim­pulkan secara pasti. Tahun ini sep­ertinya masih stabil saja," tuturnya kepada Rakyat Merdeka.

Steve melihat, penurunan jum­lah dan nilai transaksi kartu kred­it sedikit banyaknya disebabkan rencana Direktorat Jenderal Pa­jak, yang mewajibkan pelaporan data nasabah kartu kredit.

"Sebenarnya, aturan menarik data nasabah kartu kredit dari penyelenggara kartu kredit sebe­narnya bukan hal yang baru. Sejak akhir Mei 2016, kewajiban itu sudah berlaku, hanya saja sempat ditunda karena program amnesti pajak," ucapnya.

Meski begitu, Steve bilang industri tak perlu takut berlebi­han. Sebab, biasanya transaksi akan kembali naik setelah masuk musim liburan dan usai hari raya keagamaan. Kenaikan transaksi mulai terjadi pada April.

"Bisa saja (kenaikan), karena di Mei, Juni, atau kuartal II- 2018 menjadi pick up terbesar kartu kredit. Itu karena, kartu kredit sering digunakan untuk berbelanja kebutuhan dan untuk liburan seperti hotel dan tiket pesawat," imbuh Steve.

Menanggapi ini, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengatakan, tahun ini pihaknya optimistis terjadi peningkatan pengguna kartu kreditnya.

CIMB Niaga mematok kenai­kan hingga 20 persen atau total sekitar 480 ribu pengguna kartu kredit. Saat ini, pengguna kartu kredit CIMB Niaga capai 2,4 juta, dengan portofolio pembi­ayaan sebesar Rp 8,15 triliun.

"Walau penyaluran kredit melam­bat di kuartal Itahun ini, tapi kami optimistis dapat mencapai angka pertumbuhan, baik jumlah maupun nilainya, naik sampai 20 persen. Tapi memang, di kuartal Ibelum be­gitu baik. Kita berharap, di perten­gahan bulan ini naik," kata Lani saat ditemui Rakyat Merdeka.

Lani mengakui, untuk men­capai target itu, perlu dilakukan segala upaya agar bisa tercapai. Salah satu yang dilakukan CIMB Niaga adalah dengan meng­gandeng PT JCB International Indonesia dan Indosat Ooredoo Card. Kartu kredit ini hadir den­gan prinsipal JCB Platinum.

"Penerbitan kartu kredit ini sejalan dengan strategi perse­roan untuk menggarap segmen generasi milenial. Itu sekaligus membuat transaksi sehari-hari menjadi lebih cepat, sederhana, nyaman, serta memberikan solu­si keuangan lewat fasilitas kartu kredit," tuturnya.

Sementara bagi Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Santoso Liem, transaksi yang tu­run di Februari 2018 dikarenakan jumlah hari yang lebih sedikit ketimbang Januari 2018. Dengan kata lain, fenomena penurunan masih dalam kategori normal.

"Cukup wajar jika transaksi Februari lebih kecil dari Janu­ari. Biasanya setelah liburan memang akan ada pengurangan spending," jawabnya singkat.

Di tahun Anjing Tanah ini, bank swasta nomor satu tersebut yakin pertumbuhan kartu kredit akan positif. Jumlah nasabah diprediksi tumbuh 8-10 persen dan penjualan 10-15 persen. "Untuk mencapai target kita berusaha untuk menge­tahui kebutuhan nasabah. Kami menyediakan produk-produk yang tepat," imbuh dia. ***

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya