Berita

Ahmad Basarah/Net

Perempuan Indonesia Penyelamat Bangsa Dari Ancaman Ideologi Transnasional

JUMAT, 20 APRIL 2018 | 16:29 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

Pergerakan Wanita Nasional (Perwanas) dalam rangka menyambut Hari Kartini 21 April 2018 bekerjasama dengan MPR menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan tema "Perwanas Siap Menjadi Pelopor Penggerak Pengamalan Empat Pilar Dalam Berbangsa dan Bernegara" bertempat di Aula Tenis Sidoardjo, Jawa Timur, Jumat (20/4).

"Bangsa ini harus sadar dan waspada karena di tengah-tengah masyarakat sedang terjadi  eksperimen, tarik menarik bahkan turbulensi antara dua kekuatan ideologi transnasional yakni fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama yang beroperasi secara terstruktur, sistematis dan massif," kata Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah dalam sambutannya.

Liberalisme atau kapitalisme, kata dia, mengagung-agungkan kebebasan dan individualisme. Misalnya gaya hidup LGBT, gaya hidup konsumtif dan asosial. Sedangkan radikalisme atau terorisme mewujud dalam ajakan untuk berperilaku intoleran, mengkafirkan orang lain, mengobarkan ujaran kebencian antar pemeluk agama hingga paling ekstrem adalah tindakan kekerasan yang menelan korban jiwa.


Kedua ideologi tersebut, katanya, beroperasi membonceng kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat perjuangan propaganda mereka. Dalam laporan Indonesia Digital Landscale 2018, seluruh segmen usia mulai dari usia 18 tahun hingga lebih dari 31 tahun keatas paling banyak aktivitasnya di smartphone adalah mengakses media sosial (87 persen) disusul dengan chatting (84 persen) dan mendengar musik dan menonton video (61 persen).

"Melalui media sosial inilah propagandis-propagandis ideologi transnasional menjalankan misinya merusak kepribadian nasional bangsa Indonesia," katanya.

Basarah melanjutkan perempuan bukan sekedar Ibu dalam keluarga melainkan lebih dari itu, yang dalam istilah Bung Karno,  disebut sebagai "Tiang Negeri". Apabila baik perempuan baik, baiklah negeri. Apabila  rusak perempuan, rusaklah negeri". Oleh karena itu, perempuan tidak hanya berhenti dalam memperjuangkan kemerdekaan melainkan ikut serta menyelamatkan republik dan menyusun negara yang berkepribadian nasional.

Untuk menyelamatkan bangsa dari kepungan ideologi transnasional, keluarga harus menjadi benteng paling utama.Karena keluargalah unit sosial terkecil dimana seseorang mendapat sosialisasi nilai dan norma. Di tengah fenomena globalisasi yang membawa nilai dan norma asing yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa, bangsa ini perlu peran perempuan yang tidak hanya sebagai ibu keluarga tetapi juga sebagai ibu generasi masa depan.

"Disfungsi peran perempuan dalam penanaman nilai dan norma mengakibatkan  anak-anak kita akan mencari rujukan nilai dan norma di luar keluarga. Jamak kita lihat anak-anak zaman sekarang malah lebih mengidolakan tokoh-tokoh luar yang pemikirannya bertentangan dengan kepribadian bangsa kita," sambung Basarah yang juga Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan ini.

Oleh karena itu, sifat-sifat dasar perempuan seperti kelemahlembutan, kasih sayang dan perhatian menjadi antitesa kondisi bangsa kita saat ini yang dipenuhi oleh amarah, dendam, kebencian dan kekerasan. Keluarga Indonesia hendaknya menjadi keluarga yang di dalamnya hidup dan menyala-nyala api Pancasila yang penuh dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan, pungkasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh 38 DPC Perwanas  se-Jawa Timur dan  dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP Perwanas, Rosa Muhammad, Ketua Bidang Organisasi DPP Perwanas, Leny Sihaloho serta tamu dan undangan lainnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya