Berita

Politik

Centurygate Buah Praktik Ekonomi Neolib

SENIN, 16 APRIL 2018 | 17:26 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Perekonomian Indonesia sejak amandemen UUD 1945 sudah mengarah kepada praktik neoliberalisme. Munculnya kasus Century adalah dampak dari praktik neolib yang murni diterapkan sejak tahun 2004.

"Praktik neoliberalisme di perbankan itu sangat berbahaya. Kemandirian BI itu sudah tidak ada lagi pasca amandemen," kata ekonom Dina Nurul Fitria dalam diakusi Skandal Century bertemakan "Setelah Budiono Tersangka, Siapa Berikutnya?" di Hotel Century, Jakarta, Senin (16/4).

Ia menyebut BI sebagai bank sentral tidak diatur detail dalam UUD 45 naskah asli, tetapi sistem keuangan negara yang diatur detail. Sementara pasca amandemen dalam Pasal 23 ayat d disebutkan bahwa BI independen namun praktiknya tidak pernah independen. Dan itupun ada  UU BI yang mengatur.


Ia menyebut kondisi itu yang membuat perekonomian Indonesia yang semakin rapuh. Di mana seharusnya mengandalkan koperasi dan UMKM akhirnya harus bertumpu pada bank yang dipegang oleh konglomerasi.

Akhirnya Bank Century yang notabene bank kecil diperjuangkan dengan dana bailout agar tidak collapse. Hal inilah yang membuat keterlibatan Boediono selaku Gubernur BI saat itu sangat tinggi perannya.

"Kalau alasannya karena sistemik kita saat itu belum tahu kondisi sistemik itu seperti apa, bank gagal itu bagaimana? Tiba-tiba keluar putusan itu," tegasnya.

Ia berharap kondisi ini tidak terulang dalam kondisi saat ini meskipun kemungkinan adanya siklus 10 tahunan secara ekonomi sangat terbuka.

Selain itu ia juga menyebut kasus ini harus bisa diselesaikan dengan ditahannya seluruh aktor yang terlibat.

"Semoga kasus ini bisa diselesaikan secara hukum dan bagi yang terlibat dapat bertanggung jawab," tutupnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya