Berita

UEA/Net

Dunia

UEA Stop Pelatihan Militer Di Somalia

SENIN, 16 APRIL 2018 | 10:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Uni Emirat Arab (UEA) mengakhiri program pelatihan militer di Somalia pekan ini.

Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas penyitaan jutaan dolar dan pemekaran sementara pesawat UAE oleh pasukan keamanan Somalia pekan lalu.

UAE diketahui telah melatih ratusan pasukan sejak 2014 sebagai bagian dari upaya yang didorong oleh misi militer Uni Afrika untuk mengalahkan pemberontakan Islam dan mengamankan negara bagi pemerintah yang didukung oleh negara-negara Barat, Turki dan PBB.


Analis mengatakan hubungan Somalia dengan UEA tegang oleh perselisihan antara Qatar dan Saudi karena Mogadishu telah menolak untuk berpihak. Negara-negara Arab memiliki hubungan perdagangan yang kuat dengan dan pengaruh di Somalia, tetapi itu diimbangi oleh kekuasaan Qatar dan sekutunya Turki, salah satu investor asing terbesar Somalia.

"UAE telah memutuskan untuk membubarkan program pelatihan militernya di Somalia yang dimulai pada tahun 2014 untuk membangun kemampuan tentara Somalia," kata pernyataan di kantor berita negara UEA, WAM seperti dimuat ulang Reuters.

Sekitar USD 9,6 juta uang tunai diambil dari pesawat UEA pada 8 April, kata polisi Somalia dan sumber-sumber pemerintah. UAE mengatakan uang itu untuk membayar gaji bagi tentara Somalia sebagai bagian dari kesepakatan antara kedua negara.

Pernyataan itu mengatakan insiden penyitaan melanggar perjanjian yang ditandatangani oleh kedua negara.

WAM mengatakan UAE telah membayar gaji 2.407 tentara di samping membangun pusat pelatihan dan rumah sakit. Dikatakan bahwa UAE sedang mengawasi kekuatan polisi marinir kontra-pembajakan di wilayah Puntland yang semi-otonomi Somalia.

UAE juga membangun pangkalan militer di Somaliland, wilayah semi-otonomi lain Somalia. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya