Berita

Misi PBB di Afrika Tengah/BBC

Dunia

PBB: Protes Dengan Mayat Di Afrika Tengah Adalah Propaganda

KAMIS, 12 APRIL 2018 | 14:16 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

PBB mengatakan pengunjuk rasa yang menempatkan mayat di depan markas misi PBB di Republik Afrika Tengah (CAR) menggunakan mayat itu untuk "propaganda".

"Beberapa orang menggunakan mayat untuk mengatakan bahwa kami telah membunuh warga sipil," kata seorang juru bicara PBB seperti dimuat BBC pekan ini.

Diketahui bahwa kemarin (Rabu, 11/4), demonstran menyerukan diakhirinya kekerasan menempatkan 17 mayat di luar gedung PBB di Bangui.


Mereka mengatakan orang-orang yang tewas adalah warga sipil yang tidak bersalah yang tewas dalam bentrokan antara pasukan PBB dan kelompok-kelompok bersenjata.

Namun PBB mengatakan, orang-orang yang tewas adalah para penjahat bersenjata yang telah menargetkan pasukan pemelihara perdamaian dan tentara pemerintah.

"Mereka menembak pasukan pemelihara perdamaian kami dan kami membalas tembakan," kata juru bicara PBB Vladimir Monteiro.

"Mayatnya hasil dari bentrokan," sambungnya.

"Kami mengutuk fakta bahwa beberapa orang menggunakan mayat untuk semacam propaganda," tambahnya.

Pasukan PBB memulai operasi pada hari Minggu untuk melucuti senjata di lingkungan PK5 di Bangui.

Sebuah milisi Muslim yang berpusat pada diri sendiri ada di sana, yang dimaksudkan untuk melindungi penduduk.

Monteiro menegaskan bahwa PBB akan melanjutkan operasi meskipun ada protes marah.

CAR diketahui terjerumus ke dalam gejolak pada 2013 ketika para pemberontak Muslim dari kelompok payung Seleka merebut kekuasaan di negara mayoritas Kristen. Sekelompok milisi Kristen, yang disebut anti-balaka, bangkit untuk melawan Seleka.

Pemerintah baru yang terpilih pada tahun 2016 telah gagal membawa perdamaian bagi negara kaya mineral yang telah tidak stabil sejak kemerdekaannya dari Perancis pada tahun 1960. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya