Berita

Dunia

Usulan Tidak Populis, Gelombang Penolakan Partai Islam Semakin Besar

KAMIS, 12 APRIL 2018 | 13:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

. Sejumlah pejabat, mantan pejabat dan politisi ternama Belgia bergabung dalam satu gerakan untuk menentang munculnya partai Islam di negara tersebut. Di antara merkeka adalah Walikota Mons dan mantan Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo.

Sejak muncul usulah kontroversial yang dibuat oleh Redouane Ahrouch, bendahara partai Islam, menunjukkan pemisahan antara pria dan wanita dalam transportasi umum, tokoh politik tertentu telah meminta penegakan hukum untuk melarang partai Islam beroperasi karena sifatnya "inkonstitusional dan tidak demokratis" .

Di Mons, presiden Partai Sosialis (PS) Elio Di Rupo berbagi pandangan bahwa partai Islam harus dilarang.


"Ini merumuskan proposal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip fundamental. Ia mencederai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dan tidak menghormati konvensi hak asasi manusia atau bahkan konstitusi Belgia," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (11/4).

Di Flanders, N-VA dan Open Vld ingin menyusun undang-undang yang akan melarang partai-partai semacam itu ada. Di jajaran Prancis, MP Richard Miller (MR) yang didukung oleh Menteri Federal Denis Ducarme juga mendukung pelarangan, seperti yang dilakukan presiden DeFI, Olivier Maingain, melalui prasasti sekularitas negara dalam Konstitusi.

Di luar lingkaran politik, anggota komunitas Muslim di Belgia juga telah menyatakan penolakan mereka terhadap ide-ide yang diajukan oleh Partai Islam.

"Pernyataan ini tidak dibagi oleh mayoritas besar Muslim dan tidak sesuai dengan visi bahwa sebagian besar penduduk Muslim," kata Isabelle Praille, mantan wakil presiden Eksekutif Muslim Belgia seperti dimuat Xinhua.

Partai Islam semakin populer sekitar lima tahun lalu di Belgia. Pada 2012, partai itu sudah menganjurkan larangan keragaman gender di area publik seperti sekolah, gedung olahraga dan kolam renang.

Pada tahun 2012, partai tersebut mengumpulkan 3.317 suara di Molenbeek dan Anderlecht, dua kotamadya di Brussels, dan terus mendorong mandat politiknya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya