Berita

Jesus Santrich (tengah)/BBC

Dunia

Terjerat Kasus Narkoba, Pimpinan Top Eks Pemberontak Ditangkap

SELASA, 10 APRIL 2018 | 13:27 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Salah satu pemimpin teratas bekas kelompok pemberontak Kolombia, Farc yakni Jesus Santrich ditangkap di Bogota awal pekan ini.

Santrich yang adalah mantan juru runding perdamaian dengan pemerintah Kolombia ditangkap atas permintaan dari Amerika Serikat. Dia dituduh melakukan perdagangan narkoba oleh pengadilan di New York.

Jaksa Agung Kolombia, Nestor Martinez, menyebut bahwa Santrich berencana untuk mengekspor 10 ton kokain senilai USD 320 juta ke Amerika Serikat.


"Mereka yang ditahan telah mengkhianati nilai-nilai dan prinsip-prinsip perjanjian damai," kata Martinez dalam pidato yang disiarkan televisi bersama Presiden Juan Manuel Santos.

Santrich sendiri akan tetap ditahan di Kolombia sampai ada permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat.

Salah satu anggota senior Farc, Ivan Marquez, mengatakan penangkapan itu adalah salah satu momen terburuk bagi proses perdamaian.

Pemberontak Farc sendiri diketahui menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia pada tahun 2016.

Presiden mengatakan dugaan pelanggaran terjadi setelah perjanjian damai ditandatangani pada tahun 2016, karena di bawah perjanjian damai, kejahatan narkoba sebelumnya tidak lagi dapat dihukum.

Setelah Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia dilucuti tahun lalu, kelompok itu mengumumkan pembentukan sebuah partai politik dengan tetap menjaga akronim "Farc" namun dengan istilah yang baru.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Farc diberi 10 kursi di Kongres hingga 2026, terlepas dari berapa banyak suara yang mereka terima dalam pemilihan.

Sementara itu Santrich, yang nama aslinya adalah Seuxis Hernández Solarte, dijadwalkan untuk mengambil tempat duduknya di Kongres pada bulan Juli mendatang. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya