Berita

PM Najib Rajak/Net

Dunia

Najib Jiplak Trump

Bikin Slogan Malaysia Hebat
SELASA, 10 APRIL 2018 | 08:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Jelang Pemilu Malaysia, PM Najib Rajak dan partai pengusungnya, Barisan Nasional (BN) membacakan manifesto politik. Yang menarik, dalam manifesto ini Najib mengusung slogan "Jadikan negara saya hebat dengan BN". Ini mirip jargon kampanye Donald Trump di Pilpres AS 2016 yang berbunyi; "Jadikan Amerika hebat lagi". Jiplak ya?

Najib membacakan manifesto setebal 220 halaman itu di Stadion Axiata Arena di Bukit Jalil, Sabtu malam (7/4) lalu. Pembacaan manifesto politik itu dilakukan sehari setelah Najib mengumumkan pembubaran parlemen negeri Jiran.

"Melalui manifesto ini, saya dan Barisan Nasional akan memenangkan pemilu dan membuat 'Malaysia kembali berjaya'. Barisan Nasional akan mengembalikan posisi penting Malaysia," ujar Najib seperti diwartakan The Star.


Najib mengaku senang terhadap 40 ribu hadirin yang hadir dan 8 juta warga Malaysia menyaksikan peluncuran manifesto itu melalui siaran langsung di televisi dan media sosial. "Bulu roma saya merinding jadinya, dengan lautan biru penuh semangat, berkobar-kobar membara, bukannya kelam senja menanti malam," seloroh Najib.

Manifesto ini mencakup 364 janji. Namun, hanya sekitar 14 janji yang dibacakannya. Di antaranya, menaikkan UMR menjadi 1500 ringgit atau setara dengan USD388, per bulan, menciptakan 3 juta lapangan kerja baru, serta memberikan tunjangan untuk warga Melayu pedesaan - yang potensial sebagai lumbung suara.

Selain itu, Najib juga mengumbar janji bakal membangun kompleks perumahan untuk rakyat miskin dan tempat-tempat pengasuhan anak bagi warga yang bekerja. Janji lain, memperkuat institusi keagamaan serta memberi keutamaan kepada wanita.

"Pemilihan ini bukan tentang Najib versus pemimpin oposisi. Pemilihan ini bukan tentang BN versus oposisi. Pertanyaan kuncinya adalah pihak mana yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Anda, keluarga Anda, anak-anak dan cucu Anda, serta masa depan mereka?" tutur Najib seperti dilansir dari Reuters.

Najib mengibaratkan, Pemilu Malaysia ke-14 bak persimpangan jalan. Ini adalah pemilu yang akan menentukan kelangsungan hidup Malaysia. "BN akan terus berjuang untuk nasib masing-masing warga Malaysia, setiap warga Malaysia penting bagi BN," janji dia.

Najib pun meminta 14,9 juta pemilih untuk tidak membuat pilihan yang salah. "Jangan sampai kita bangun keesokan hari, kita tidak kenal Malaysia lagi," imbau Najib yang tiga kali berpantun dalam pembacaan manifesto itu. "Nauzubilah," imbuhnya.

Jelang akhir pidato, Najib mengajak para hadirin berdoa. Setelah itu, dia menutup pidato pembacaan manifesto dengan sebuah sajak.

"Perang kali ini, kita lawan habis-habisan. Perang kali ini, kita mesti menang. Tidak sekali-kali akan dilepas kepada pembangkang. Putrajaya mesti dipertahankan! Putrajaya mesti dipertahankan! BN.. Rakyat.. Negaraku... Malaysia," tutupnya disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Tapi manifesto itu dianggap sebelah mata oleh pihak oposisi. Anggota parlemen oposisi veteran, Lim Kit Siang mengatakan bahwa manifesto itu salah dan menyesatkan. Menurutnya, skandal korupsi 1MDB yang menyeret Najib, telah mengubah Malaysia menjadi kleptokrasi global. "Pemungutan suara untuk koalisi yang berkuasa tidak akan membuatnya besar tetapi akan menghancurkan Malaysia," ujar Lim.

Untuk diketahui, Najib dirundung skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan lembaga keuangan negara atau 1MDB. Kasus korupsi ini sedang diselidiki di Amerika Serikat dan negara-negara lain karena melibatkan praktik pencucian uang lintas batas. Setelah parlemen bubar secara resmi Sabtu lalu, Najib mengumumkan, pemilihan umum bakal digelar pada akhir bulan ini atau paling lambat awal Mei 2018. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya