Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Masalah Pengangguran Bisa Jadi Bumerang Petahana Di Pemilu 2019

JUMAT, 06 APRIL 2018 | 14:14 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Permasalahan lapangan pekerjaan akan menjadi bumerang bagi Perdana Menteri India Narendra Modi yang akan kembali maju mencalonkan diri dalam pemilu tahun 2019 mendatang.

Dalam pemilu 2014 lalu, lapangan pekerjaan baru adalah janji utama Modi dan merupakan salah satu faktor utama kemenangannya dalam pemilu pada saat itu. Banyak di antara kalangan muda yang menaruh harapan besar pada Modi agar bisa bekerja dengan layak di kantor dan mendapat penghasilan tetap.

Reuters mengambil contoh yang seperti yang terjadi di Kasba Bonli, sebuah kota pasar di negara bagian Rajasthan di tepi ladang gandum yang luas. Wilayah ini memiliki jumlah besar pemilih Partai Modar Bharatiya Janata (BJP) Modi pada pemilihan umum pada tahun 2013 dan pemilihan umum pada tahun 2014.


Hal itu lantaran banyak warga yang berharap Modi bisa mengkomodir pemuda setempat yang memiliki ijazah universitas namun masih menganggur.

Namun satu periode kepemimpinan Modi hampir berakhir, banyak warga India yang merasa belum menerima hasil dari janji Modi tersebut.

Tingkat pengangguran di India saya ini mencapai hampir dua pertiga dari 1,3 miliar orang di bawah 35 tahun. Jumlah ini mencapai tingkat tertingginya dalam 16 bulan pada bulan Maret di angka 6,23 persen, menurut Pusat Pengawasan Ekonomi India (CMIE).

Ram Vilas Paswan, seorang menteri di kabinet Modi, mengatakan data pekerjaan mengkhawatirkan dan bahwa pemerintah sedang berupaya untuk mengatasinya.

Namun demikian, Modi masih politisi paling populer di negara ini dan nampak sulit ditumbangkan kepopuleranya.

BJP atau mitranya memerintah 21 dari 29 negara bagian di India, naik dari hanya tujuh pada tahun 2014. Partai Kongres yang dulu perkasa ini menentang di New Delhi dan hanya mengendalikan tiga negara bagian. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya