Berita

Mark Zukerberg/Net

Dunia

Kelompok HAM Kritik Tanggapan Pendiri Facebook Soal Pesan Kebencian

JUMAT, 06 APRIL 2018 | 12:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah konsorsium masyarakat sipil, kelompok hak asasi manusia dan pemantauan di Myanmar telah mengkritik tanggapan pendiri Facebook Mark Zuckerberg terhadap penyebaran pidato kebencian di platform media sosial tersebut dan menuduh raksasa media sosial itu gagal bertindak cukup cepat untuk mengurangi pesan berbahaya yang memicu kekerasan di dalam negeri.

Awal pekan ini, Zuckerberg mengatakan sistem Facebook Vox telah mendeteksi sepasang surat berantai yang tersebar di seluruh Myanmar pada Facebook Messenger tahun lalu yang memperingatkan tentang serangan yang akan segera dilakukan oleh Muslim pada 11 September.

"Itu adalah hal yang saya pikir jelas bahwa orang-orang mencoba menggunakan alat kami untuk menghasut bahaya nyata," kata Zuckerberg.


"Sekarang, dalam hal ini, sistem kami mendeteksi apa yang sedang terjadi. Kami menghentikan pesan-pesan itu," sambungnya.

Keenam organisasi yang menulis surat itu mengatakan mereka melakukan pengangkatan berat selama eskalasi darurat kekhawatiran atas pesan-pesan itu.

"Kami mengidentifikasi pesan dan mengirimkannya ke tim Anda melalui email pada hari Sabtu, 9 September, waktu Myanmar. Saat itu, pesan sudah beredar selama tiga hari," begitu bunyi surat tersebut seperti dimuat The Guardian.

Dalam satu pesan, diklaim bahwa Rohingya, yang disebut dalam istilah rasis Kalar, "berencana meluncurkan Jihad pada 11 September. Peringatkan temanmu. Perintah untuk bersiap-siap dengan senjata telah dikeluarkan di tentara".

Pos ini dibagikan dengan ratusan ribu warga di seluruh negeri, mendesak penerima untuk meneruskan pesan ke teman dan keluarga. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya