Rouhani, Erdogan dan Putin/RT
Rusia, Turki dan Iran satu suara soal melestarikan integritas teritorial dan kedaulatan Suriah melalui penghancuran teroris dan memerangi separatis yang disponsori asing.
Hal itu dipastikan dalam pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara pekan ini.
Ketiga pemimpin negara itu melakukan pertemuan trilateral untuk membahas permasalahan Suriah.
Ketiganya menegaskan kembali tekad negara-negara mereka untuk menentang rencana separatis yang ditujukan untuk merusak kedaulatan dan integritas teritorial Suriah, serta keamanan nasional negara-negara tetangga.
Kekalahan sisa-sisa teroris di Suriah digambarkan oleh tiga pemimpin sebagai "tujuan strategis bersama," yang harus dicapai untuk memastikan perdamaian abadi dan untuk membuka jalan menuju solusi politik Suriah yang inklusif untuk konflik selama bertahun-tahun.
"Sebagai tujuan strategis bersama kami, kami melihat kekalahan terakhir para teroris, yang tidak meninggalkan upaya untuk mengacaukan situasi di lapangan dan berusaha merusak upaya proses perdamaian," kata Putin.
Upaya militer melawan terorisme dan separatisme berjalan berdampingan dengan proses perdamaian dan upaya kemanusiaan untuk membantu orang-orang Suriah. Ketiga pemimpin itu mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan dan membantu rakyat Suriah, bukannya hanya menyuarakan janji-janji kosong.
"Kami mendesak semua negara untuk berpartisipasi, daripada hanya memberikan layanan bibir. Semua orang berbicara tentang perlunya bergabung dengan upaya kemanusiaan, misalnya, tetapi dalam kenyataannya hampir tidak ada orang selain Iran, Turki dan Rusia melakukan apa pun. Kami melihat pengiriman kecil-kecilan meskipun saluran PBB, tetapi mereka benar-benar tidak mencukupi," sambungnya seperti dimuat
Russia Today.
[mel]