Berita

Dunia

Pemred Masr al-Arabia Ditangkap Polisi Mesir

Beritakan Kecurangan Pilpres
KAMIS, 05 APRIL 2018 | 09:14 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kepolisian Mesir menggerebek dan menggeledah kantor media online Masr al- Arabia, Selasa malam (3/4). Pemimpin Redaksinya Adel Sabry ditahan di kantor polisi.

 Penggerebekan ini terjadi dua hari setelah Dewan Tinggi Regulasi Media menuntut Masr al-Arabia membayar denda sebe­sar 2.849 dolar AS atau sekitar Rp 39 juta karena menyadur berita New York Times menge­nai kejanggalan selama jalannya pilpres pekan lalu. Dalam artikel New York Times disebutkan, beberapa pemilih mendapatkan bayaran dan bujukan lainnya agar mau memberikan suara.

Diberitakan Reuters, petugas keamanan berpakaian preman memasuki kantor Masr al-Arabia pukul 15.30 waktu setempat dan meminta jurnalis menyerahkan ponsel mereka dan keluar kan­tor tanpa mematikan komputer. Namun, para staf menolak pergi sebelum mereka me-log out komputer mereka.


Pemimpin redaksi Adel Sabry ditangkap dan ditahan di kanttor polisi Dokki, Kairo. Sabry dituduh melakukan operasional pemberitaan tanpa lisensi setem­pat. Dewan Tinggi Regulasi Me­dia juga menyebut Masr al-Arabia memberitakan berita palsu.

"Website itu harusnya memeriksa keaslian dari berita atau komentar," tulis badan penga­was media itu.

Masr al-Arabia merupakan satu dari 500 portal media yang diblokir pemerintah Mesir dalam beberapa bulan terakhir, walau be­berapa masih bisa diakses dengan menggunakan jaringan pribadi.

Komite Perlindungan Jurnalis (CJP) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengutuk Mesir atas tindakan keras kepada media selama pemilu berlangsung.

"Pihak berwenang Mesir harus berhenti mengintimidasi dan menghukum wartawan yang hanya melakukan pekerjaan mereka," tegas koordinator CPJ Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berhasil memenangi pilpres sehingga mengantarnya menjadi pemimpin "Negeri Piramida" itu untuk kedua kalinya.

Sisi mendominasi pemilihan yang digelar pada pekan lalu dengan perolehan suara 97,08 persen. Saingan Sisi, Moussa Mostafa Moussa, hanya memper­oleh suara 2,92 persen. Moussa mendaftarkan diri dalam pemilu menjelang saat-saat terakhir.

Sejumlah organisasi hak asasi manusia menilai pilpres Mesir hanya "sandiwara". Sejumlah kandi­dat capres telah berguguran karena satu dan lain hal. Kehadiran Moussa hanya formalitas. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya