Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Keseriusan Pemerintahan Jokowi Menjaga Persatuan, Bisa Diukur Dengan Dimana Ahok Ditahan

SABTU, 31 MARET 2018 | 06:34 WIB | OLEH: TEUKU GANDAWAN

PASCA penolakan Peninjauan Kembali (PK), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap diputuskan tidak ditahan di LP Cipinang dengan alasan kapasitas yang sudah penuh dan hukumannya di bawah 5 tahun. Artinya semua kasus terpidana sesudah dia, harusnya juga tidak ditahan di sana, jika memenuhi dua alasan yang sama.

Benarkah demikian yang terjadi? Kalau tidak, maka patut diduga pemerintah dan aparat sebenarnya hanya mencari-cari dalih untuk memberikan "kenyamanan" masa tahanan kepada Ahok.

Keseriusan dimana Ahok ditahan sangat penting bagi publik karena Ahok adalah terpidana kasus penista agama, yaitu kasus yang sangat potensial memecahbelah bangsa dan negara ini. Ketidakseriusan pemerintah dan aparat menghukum secara tegas Ahok menunjukkan ketidakseriusan pemerintah tentang bahayanya tindakan memecahbelah bangsa dan negara.

Menjadi antitesis luar biasa ketika Presiden Jokowi yang pernah sibuk dengan jargon #SayaPancasila, tapi membiarkan pelaku pemecah belah yang berjiwa Anti Pancasila seperti Ahok malah tidak dihukum tegas di tempat yang tegas untuk jadi pembelajaran publik agar tak berulang.

Harusnya bukan Ahok yang tidak ditempatkan di LP Cipinang, tapi sebaliknya sebanyak mungkin tahanan LP Cipinang yang sudah memasuki tahap asimilasilah yang dikeluarkan dan dipindahkan ke Rutan Mako Brimob sehingga Ahok bisa ditempatkan dengan tegas di LP Cipinang. Tidak boleh ada pengistimewaan kepada Ahok. Apalagi dengan tindakannya mengajukan langsung ke tahap PK menunjukkan bahwa yang bersangkutan memang tidak pernah merasa bersalah dengan perilakunya yang menghina agama dan menggiring ke potensi perpecahan kerukunan antar umat beragama.

Tidak cukup sampai di sini, malah ada kekonyolan baru dengan munculnya pihak yang memberikan saran sebaiknya Presiden Jokowi memberikan grasi kepada Ahok. Jika saran ini didengar dan dilakukan oleh Jokowi, maka bukan diduga lagi, tapi langsung dapat disimpulkan bahwa Jokowi selama ini memang berpihak kepada Ahok dan tidak perduli dengan penistaan yang dilakukan Ahok. Artinya semakin jelas bahwa Jokowi memang tidak pantas menjadi presiden.

Tentu kita semua berharap dan masih berpikir, rasanya tidak mungkin hal ini dilakukan Jokowi yang masih berhasrat berkuasa dua periode. Menyegerakan Ahok ditahan di LP Cipinang justru akan lebih menunjukkan keseriusan Jokowi tentang bangsa ini memang tegas menjaga persatuan dan tidak akan bubar dalam waktu dekat atau lama. [***]

Penulis adalah Direktur Eksekutif Strategi Indonesia


Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

PDIP Minta Seluruh Kader Banteng Tenang

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:23

Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:43

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:27

Trump Gak Ada Obat, IHSG Terseret Merah

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:26

Uchok: Erick Thohir Akali Prabowo soal Danantara

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:24

Hasto Ditahan, Megawati Tidak Menunjuk Plt Sekjen PDIP

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:21

Resmi Pimpin Banten, Andra Soni-Dimyati Diingatkan Jangan Korupsi

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:18

KPK Tahan Hasto, PDIP: Operasi Politik Mengawut-awut Partai

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:17

Hasto Ditahan, PDIP: KPK Dikendalikan dari Luar Melalui AKBP Rossa

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:16

Adityawarman Adil Apresiasi BSF CGM 2025: Gambaran Kekayaan Budaya Kota Bogor

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:56

Selengkapnya