Berita

Foto: RMOL

Dunia

Masala Dosa, Masalah Bagi Orang Indonesia

KAMIS, 22 MARET 2018 | 08:24 WIB | LAPORAN:

Siapa bilang semua dosa itu haram? Bagi orang India, dosa menjadi hal yang sangat dinikmati semua kalangan. Apalagi, Masala Dosa.

Tapi tenang, dosa yang satu ini halal dan tidak dilarang agama manapun. "Masala is spicy (rempah-rempah), and dosa is one of South Indian dish (makanan)," kata salah satu pria asal Srinagar, Rouf (24) terkait hal tersebut.

Bagi yang sering nonton serial India di televisi, biasanya akan tahu jenis makanan ini. Sekilas, Dosa terlihat seperti kudapan populer di Indonesia, Crepe.


Hanya saja, perbedaannya, Dosa biasanya untuk hidangan sarapan masyarakat umum di India.

Makanan khas di India Selatan ini terbuat dari proses fermentasi dari adonan beras dan rempah-rempah India. Kunci renyahnya dosa ada pada wajan pembuatan yang dipercikan sedikit minyak atau mentega.

Namun, banyak juga masyarakat India tradisional yang tidak menggunakan minyak sehingga bentuknya sedikit lemas dan tidak krispi.

Bahan utama kudapan tersebut terbuat dari adonan beras yang dihaluskan (tepung beras). Atau bisa juga diganti dengan tepung terigu yang sangat halus, ditambah dengan bumbu dan rempah-rempah.

Dosa dapat diisi dengan tambahan sayuran, daging dan saus untuk membuat makan cepat saji. Antara lain, kari ayam, kari daging, kari ikan, yogurt dengan buah buahan dan acar India.

Terkadang juga dengan dioles gula atau selai buah manis yang lebih disukai anak-anak.

Meski demikian, sebagian besar wilayah India biasanya menggunakan nasi dan miju-miju (rempah hitam khas India) sebagai bahan dasar Dosa.

Tetapi dosa juga bisa dibuat dengan berbagai variasi seperti dicampur telur dan keju. Begitu juga tingkat ketebalan dosa yang beragam. Ada Dosa yang berbentuk tebal dan ada juga yang tipis.

Kandungan Dosa, kaya karbohidrat dan tidak mengandung lemak, namun engandung banyak protein. Proses fermentasi meningkatkan vitamin B dan vitamin C.

Selain dihidangkan di rumah, Dosa banyak dijual di warung makan, jalanan hingga restoran. Dosa juga menjadi hidangan pokok negara bagian Andhra Pradesh, Karnataka, Kerala, Tamil Nada, Kashmir hingga Sri Lanka.

Namun, khusus di beberapa wilayah India, Dosa hanya diisi bahan baku sayuran murni. Sehingga, menjadi masalah bagi lidah orang Indonesia yang tidak terbiasa makan makanan vegetarian.

"Ya, sekali dua kali sih engga apa-apa makan Masala Dosa. Tapi, kalau tiap hari, ya jadi masalah juga," kelakar Fardana (27), salah satu warga Indonesia yang pernah mencicipi makanan tersebut.

Varian Dosa


Berikut beberapa varian Dosa yang bisa dinikmati saat berkunjung ke India:
- Masala dosa, yaitu dosa yang berisikan kentang berbumbu bawang goreng dan rempah-rempah
- Rava dosa, yaitu dosa yang dibuat dengan rava (semolina) sehingga tidak perlu fermentasi dan biasanya dianggap sebagai camilan atau makanan cepat saji
- Muttai dosa, yaitu dosa yang dicampur dengan telur
- Neer dosa, yaitu dosa yang terbuat dari beras.
- Uppu puli dosa, dibuat dengan menambahkan uppu (garam) dan Puli (asam) untuk adonan
- Mysore masala dosa, adalah dosa yang terbuat dari kelapa dan bawang
- China masala dosa, dibuat dengan isian mie dan bahan China lainnya seperti saus schezwan
- Chilli paneer dosa dibuat dengan isian keju tumis (paneer) dan paprika
- Palak masala dosa adalah dosa yang dilapisi dengan lapisan tipis sup bayam kental dengan campuran kentang dan bawang merah tradisional.

Cara Membuat Dosa

Penasaran ingin menyajikan Dosa? Silakan ikuti resep berikut.

Bahan Pembuatan :
2 gelas beras, rendam 4 - 6 jam
3/4 gelas urad dal (black gram), rendam 4 - 6 jam
1 genggam nasi matang (untuk menghasilkan dosa yang lembut)
garam secukupnya
gingerly oil (atau minyak goreng) secukupnya

Cara Pembuatan :
Rendam dulu beras dan urad dal sampai 6 jam biar lunak saat menghaluskan.

Haluskan beras, dal dan nasi secara terpisah. Usahakan menggunakan air sesedikit mungkin.

Kemudian, campurkan semua bahan dan aduk agar merata. Biarkan adonan terfermentasi selama satu malam (10 - 12 jam). Tempatkan adonan pada tempat yang cukup hangat.

Saat Pagi hari, adonan akan siap di masak. Tambahkan garam secukupnya. Jika adonan terlalu kental, boleh tambahkan sedikit air.

Panaskan dosakallu (wajan dosa) atau wajan anti lengket, kalau bisa yang berpantat tebal.

Tuang satu sendok sayur atau secukupnya adonan dosa, kemudian tipiskan dengan gelas/mangkok yang berpantat rata hingga benar-benar tipis.

Percikan minyak kemudian ratakan minyak ke seluruh permukaan dosa. Masak hingga matang.

Angkat dengan cara menggulungnya dan siap untuk disajikan.[***]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya