Berita

Syahganda Nainggolan/Net

Politik

Jangankan Pilpres, Pilkada Saja AS Dan China Punya Kepentingan

RABU, 21 MARET 2018 | 15:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan memperkirakan negara adidaya seperti Amerika Serikat maupun China ikut bermain pada Pemilihan Umum 2019.

"Jangankan Pileg ataupun Pilpres, untuk Pilkada saja mereka punya kepentingan. Amerika Serikat  maupun China memiliki kepentingan di Indonesia yang dianggap strategis," kata Syahganda dalam diskusi netralitas KPU yang diselenggarakan Soekarno Hatta institute di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Syahganda, kecurigaannya tersebut sebenarnya sudah sangat disadari oleh rakyat Indonesia. Karena, misalnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2014, masing-masing Wapres Amerika dan mantan Presiden Amerika berkunjung saat berlangsungnya pemilihan atau prosesnya belum selesai. Ditambah, misalnya, ada polling yang menyebutkan 55,54 persen responden sepakat bahwa ada campur tangan asing dalam Pilpres.


Bukan hanya campur tangan dalam masalah pemikiran atau opini saja, yang bisa dilakukan melalui dunia internet, tetapi juga kemungkinan besar ikut campur tangan dalam aliran dana. "Ada indikasi mereka melakukan itu," ujarnya.

Lanjut Syahganda, kenyataan yang ada di dunia saat ini bisa dilihat dan dirasakan campur tangan Amerika dan Barat pada urusan dalam negeri orang lain, pun pasti tidak terkecuali di Indonesia.

AS telah banyak mempengaruhi naik - turunnya berbagai rezim penguasa di berbagai belahan dunia, khususnya dunia Islam. CIA berperan dalam suksesi kepemimpinan nasional di beberapa negara di dunia. Telah banyak fakta-fakta yang diungkap bahwa di dunia Islam, AS berperan besar dalam memunculkan kepemimpinan di Arab Saudi, Mesir, Yordania, Kuwait, Aljazair, dan lain-lain, termasuk yang paling terakhir adalah rezim Afganistan dan Irak.

"Amerika Serikat sangat menginginkan presiden terpilih dipegang oleh orang yang bisa dikendalikan, yakni yang paling lemah diantara para calon presiden yang ada di negara tersebut. Sebagian kelompok tentara dan mantan tentara memiliki hubungan yang baik dengan Amerika," paparnya.

Ikut campurnya Amerika ini karena mereka berkepentingan untuk mengendalikan kekuatan Asia, yaitu China. Indonesia memiliki posisi yang menguntungkan bagi Amerika, terutama geo politik dan geo strategisnya. Indonesia sendiri saat ini belum bisa melepaskan pengaruh Amerika tersebut, apalagi Amerika posisinya sebagai negara adidaya.

Celakanya lagi, bagi pihak Amerika, Indonesia saat ini dinilai sudah masuk ke wilayah pengaruh China, musuh politik Amerika saat ini, selama rezim Jokowi berkuasa. "Secara geopolitik seperti telah diungkapkan di atas, posisi Indonesia sangat strategis di kawasan Asia Pasifik dan Selat Malaka," tandas Syahganda.  

Sementara, lanjut mantan Komisaris PT Pelindo ini, secara ekonomi, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam dan mineral, baik di darat maupun di laut. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya