Berita

Emmanuel Macron/Net

Dunia

Saingi Inggris, Macron Dorong Bahasa Perancis Jadi Bahasa Global

RABU, 21 MARET 2018 | 09:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Perancis, Emmanuel Macron akan menghabiskan ratusan juta euro untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Prancis di seluruh dunia.

Perancis berencana menyalip pembelajaran bahasa Inggris di Afrika, meningkatkan penggunaan bahasa Prancis secara online dan mengajar bahasa Prancis ke lebih banyak pejabat Eropa untuk melonggarkan cengkeraman bahasa Inggris.

Macron memuji orang Perancis karena dinilai memiliki "bahasa kebebasan" saat ia menetapkan rencana untuk menuangkan dana ke dalam pengajaran Prancis yang meningkat dan menggandakan jumlah siswa di sekolah-sekolah Prancis di luar negeri.


Macron mengatakan bahwa dia ingin meningkatkan kemampuan Prancis di tengah meluasnya penggunaan bahasa Inggris di Uni Eropa.

"Situasinya sekarang cukup paradoks. Bahasa Inggris mungkin tidak pernah hadir di Brussels saat kita membicarakan Brexit," katanya seperti dimuat The Guardian pekan ini.

"Dominasi ini tidak bisa dihindari. Terserah kepada kami untuk menetapkan beberapa aturan, untuk hadir, dan menjadikan bahasa Perancis sebagai bahasa yang bisa diakses oleh sejumlah peluang," sambungnya.

Prancis diketahui telah lama dominan di markas besar Uni Eropa di Brussels namun bahasa Inggris telah berkembang di berbagai institusi Eropa, terutama sejak anggota-anggota Eropa Timur bergabung dalam blok tersebut pada tahun 2004.

Saat ini, bahasa Prancis diketahui merupakan bahasa keenam yang paling banyak digunakan di dunia setelah bahasa Mandarin Cina, Inggris, Hindi, Spanyol dan Arab. Saat ini ada lebih banyak pembicara Prancis di luar Prancis daripada di dalam perancis itu sendiri.

Dengan pertumbuhan penduduk, akan ada lebih dari 700 juta penutur bahasa Perancis pada tahun 2050 mendatang, 80% dari mereka di Afrika. Macron ingin meningkatkan jumlah orang yang berbicara bahasa Prancis dengan harapan bisa melompat ke peringkat bahasa global. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya