Berita

Hidayat Nur Wahid/Net

HNW: Memahami Sejarah Menuntun Cinta Pada Bangsa

SELASA, 20 MARET 2018 | 17:02 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara pernah menghadapi tantangan yang tidak ringan. Sila-sila yang ada dalam Pancasila sempat menjadi perdebatan dan nyaris menimbulkan perpecahan. Beruntung, peristiwa itu bisa reda, setelah kelompok muslim mengalah, mau menerima penghapusan tujuh kata dalam piagam Jakarta.

Pancasila juga sempat mengalami cobaan saat hendak diubah dengan ideologi komunisme. Tetapi upaya itu gagal, meski harus memakan korban para pahlawan revolusi.

"Inilah ujian yang pernah menimpa Pancasila, tetapi semua gagal, karena bangsa Indonesia percaya, Pancasila merupakan dasar dan falsafah negara yang paling cocok bagi bangsa Indonesia," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.


Pernyataan itu disampaikan HNW saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan santri Pondok Pesantren Islam Al Iman Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (20/3). Acara tersebut sekaligus menandai puncak peringatan ulang tahun Ponpes Islam Al Iman yang ke 31.

Ikut hadir pada acara tersebut, anggota MPR Fraksi PKS Al Muzammil Yusuf, pengasuh pesantren Islam Al Iman KH. Dr. Muhammad Zuhairi MA, dan Ketua Yayasan Al Iman Ustad Khoirudin MA.

Ujian yang sama menurut HNW, sempat dihadapi Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sejak ditetapkan pada 18 Agustus 1945, UUD sempat berubah menjadi UUD RIS dan UUDS, sebelum akhirnya kembali ke UUD 1945 pada Agustus 1950.

"Pasang surut sejarah seperti itu harus diketahui seluruh bangsa Indonesia, terutama generasi muda. Karena dengan memahami sejarah, maka pemuda akan mencintai bangsa dan negaranya," kata dia menambahkan.

Sementara Al Muzammil Yusuf yang menyampaikan materi sosialisasi antara lain mengatakan, tahun 2018 adalah tahun politik, Pilkada serentak di 171 daerah. Sedangkan pada 2019, akan dilaksanakan pilpres dan pileg secara serentak. Baik pilkada, pileg maupun pilpres menurut Al Muzammil adalah perintah UU. Karena itu seluruh masyarakat harus berpartisipasi dalam pesta demokrasi itu.

"Pilihlah para calon yang baik, jujur, adil dan memiliki kemampuan. Jangan memilih calon karena telah memberikan uang, karena mereka akan melakukan korupsi," demikian Al Muzammil. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya