Berita

Foto/RMOL

Dunia

Hahoe, Desa Kuno Berusia 600 Tahun Di Korea

JUMAT, 16 MARET 2018 | 03:57 WIB | LAPORAN:

. Hahoe adalah satu dari sekian desa tradisional di Korea Selatan yang masih kokoh berdiri hingga ratusan tahun. Desa yang masuk dalam kategori warisan dunia Unesco ini tergolong sangat unik dan berbeda.

Pasalnya, tidak sekedar menawarkan keindahan arsitektur kuno yang sering ditonton di serial drama kolosal Korea, namun tempat ini juga menyuguhkan atraksi budaya mereka yang sangat terkenal ke manca negara bernama "Drama Tari Topeng".

Program menjelajahi Desa Hahoe termasuk dalam salah satu bagian acara Konferensi Jurnalis Sedunia 2018 yang diadakan oleh Asosiasi Jurnalis Korea beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu 70 jurnalis dari 50 negara termasuk Indonesia diberi kesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang Desa Hahoe, desa yang telah berumur 600 tahun.


Hahoe merupakan desa peninggalan Dinasti Joseon. Hanya keluarga klan Ryu yang tinggal di tempat ini selama ratusan tahun. Sejarah mencatat ada dua tokoh penting yang berasal dari desa ini. Mereka adalah seorang sarjana konfusius dari jaman Joseon bernama Ryu Unryong dan perdana menteri era pendudukan Jepang yang memerintah di tahun 1952 - 1958 bernama Ryu Seongryong. Popularitas desa ini makin mencuat saat Ratu Elizabeth mengunjungi tempat ini di tahun 1999 lalu.

Saat mengunjungi desa ini mata anda akan disuguhi pemandangan unik dimana rumah kuno beratap jerami dan genteng tampak berdiri kokoh disepanjang jalan. Biasanya rumah beratap genteng hanya digunakan oleh para bangsawan di jaman kuno sementara itu rumah pelayan menggunakan atap jerami. Karena sebagian besar rumah di Desa Hahoe masih dihuni maka pengunjung tidak boleh sembarangan. Pengunjung hanya diizinkan masuk ke pekarangan rumah yang pintu gerbangnya terbuka.

Tak hanya itu, Desa yang berada di Kota Andong ini juga menawarkan tradisi konfusianisme yang masih erat dianut oleh masyarakat Korea pada umumnya. Disini anda bisa belajar budaya Korea yang cukup melegenda seperti cara minum teh, cara memainkan instrumen musik tradisional seperti Janggu dan Gayageum, menikmati makanan tradisional Korea dan mempelajari sejarah tari topeng yang dimiliki desa ini.

"Pengunjung juga harus mencicipi Soju, minuman beralkohol asal Andong yang sudah terkenal dari jaman dahulu. Andong merupakan salah satu kota penghasil Soju yag sangat terkenal di Korea. Para produsen Soju disini sudah menjalankan bisnisnya sejak ratusan tahun lalu," ujar Walikota Andong Kweon Young-sae.

Tak hanya menyuguhkan rumah kuno, Desa Hahoe juga memanjakan mata pengunjung lewat pemandangan Sungai Nakdong yang dikelilingi oleh tebing curam Buyongdae. Jajaran pohon pinus berumur ratusan tahun yang tumbuh disepanjang bibir sungai menambah panorama keindahan tempat ini. Sesekali anda akan mendengar suara anak kecil berteriak dari seberang sungai. Mereka menyapa para turis yang kebetulan melintas di bibir sungai. Saat mereka berteriak "Annyong Haseo" yang artinya "apa kabar" maka pastikan anda juga menjawab hal yang sama. Karena mereka tidak akan berhenti berteriak sebelum mendengar sapaan dari anda. Hal semacam ini tentu menambah kegembiraan para wisatawan saat berkunjung ke tempat ini.

Menonton pertunjukan tari topeng juga hal yang tidak boleh anda lewatkam saat berada di desa ini. Lokasinya hanya 2 menit berjalan kaki dari pintu masuk ke Desa Hahoe. Namun jangan menonton pertunjukan ini saat musim dingin karena udara di Andong terkadang turun drastis ke suhu minus dan cenderung bersalju. Anda tentu tidak ingin merasakan dinginnya udara menusuk tulang selama menonton acara ini.

Cara untuk mencapai desa ini tidak gampang namun tidak terlalu sulit juga. Dari Bandara Incheon anda dapat menumpang bus bandara tujuan Kota Jamsil. Berhenti di Terminal Bus DongSeoul perjalanan dilanjutkan menuju Terminal Bus Andong. Selanjutnya anda dapat menumpang bus bernomor 46 dengan tujuan Desa Hahoe. Meski demikian, anda harus teliti memperhatikan jadwal operasional bus karena jaraknya yang cukup jauh dan terpelosok maka kendaraan umum tidak tersedia setiap waktu. Bila anda membutuhkan informasi lebih lanjut langsung saja klik di situs resmi desa ini di www.hahoe.or.kr. [***]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya