Berita

Gina Haspel/Net

Dunia

Perempuan Tukang Siksa Kini Jabat Direktur CIA

Keputusan Trump Bikin Heboh
KAMIS, 15 MARET 2018 | 10:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Amerika Serikat (AS) dikejutkan dengan keputusan Presiden Donald Trump yang menunjuk Gina Haspel sebagai Direktur Badan Intelijen Negara (CIA).

Haspel menggantikan Mike Pompeo yang diperintah Trump menduduki posisi Menteri Luar Negeri. Penunjukan Pompeo juga merupakan keputusan mengagetkan Trump, setelah sebelumnya pada Selasa petang (13/3), Rex Tillerson, didepak dari posisi Menlu AS.

Dari serangkaian proses tukar tempat jabatan ini, penunjukan Gina Haspel sebagai bos intel tertinggi Paman Sam juga men­jadi buah bibir di AS. Ini adalah kali pertama dalam sejarah AS, posisi Direktur CIA diduduki seorang perempuan.


Presiden Trump mengumum­kan hal ini kepada publik melalui Twitter resminya. "Selamat un­tuk semuanya," kicau Trump.

Gina Haspel memang bukan orang baru di CIA. Dia juga salah satu intelijen yang cukup dikenal. Namun, dia memiliki jejak kontroversial dan hal terse­but pernah terungkap dalam sesi hearing di Senat AS.

Dia adalah veteran Black Ops, yang pernah menjalankan operasi interogasi rahasia di Thailand. Dia dituduh terlibat kegiatan penyiksaan para tah­anan. Sejumlah intel CIA bahkan menggambarkan Haspel sebagai intel berdarah dingin.

Berdasarkan hasil penelu­suran Reuters, sejumlah pejabat intelijen yang pernah bekerja di bawah Haspel mengatakan, dia bertanggung jawab atas pem­bentukan penjara rahasia dengan kode "Mata Kucing."

Ini terjadi pada masa pemer­intahan Presiden George Walker Bush. Ada dua anggota militan Al Qaeda yang menerima pe­nyiksaan di penjara dengan cara waterboarding. Hapsel memimpin penyiksaan terhadap tersangka kunci al-Qaeda, Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim al-Nashiri, yang diinterogasi dan berulang kali ditempatkan di penjara itu.

"Tiga tahun kemudian, masih pada masa kepresidenan Bush, Haspel memerintahkan penghan­curan rekaman video penyiksaan waterboarding. Yaitu berupa penenggelaman tahanan dan penyiksaan tanpa mempedulikan hak asasi tahanan," begitu dilan­sir Reuters.

Haspel kini berusia 61 tahun dan telah menjabat sebagai Wakil Direktur CIA sejak Feb­ruari 2017 di amsa pemerintahan Trump. Dia masuk CIA pada 1985 dan kebanyakan melaku­kan tugas penyamaran.

Pada usianya yang masih 33 tahun, Haspel bahkan disebut mendapatkan banyak penghargaan. Di antaranya Presidential Rank Award, penghargaan sangat ber­gengsi untuk pelayanan publik.

Sejumlah anggota DPR AS menyoroti rekam jejak kontro­versial Haspel. Termasuk soal tugasnya dalam tim interogasi pihak-pihak yang dianggap se­bagai musuh AS. Haspel disebut ikut andil dalam operasi gelap CIA bernama "Black Site", penjara yang dibuat di Thailand. Diketahui dalam interogasi yang pernah dilakukan, dua orang disiksa dengan sangat brutal.

Namun video-video penyik­saan yang dikirim ke Senat, di­laporkan akhirnya dimusnahkan pada 2005. Haspel yang disebut kuat melobi agar barang bukti penyiksaan itu dilenyapkan. Saat pengangkatannya menjadi Wakil Direktur CIA tahun lalu, isu ini kembali mengemuka.

Sejumlah legislator seperti Tammy Duckworth dan Ron Wyden menyatakan, mereka ke­beratan dengan penunjukan Has­pel. Hal ini juga didukung oleh sejumlah rekan mereka saat itu. Kini, di bawah kepemimpinan Haspel, CIA akan menghadapi sejumlah tantangan, terutama di Korea Utara. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya