Berita

Foto/Net

Dunia

Rusia Ancam Bakal Balas Nyerang

Bila Amerika Serang Suriah
RABU, 14 MARET 2018 | 11:29 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Militer Rusia mengancam akan melakukan serangan balasan jika Amerika Serikat menyerang militer Suriah. Ancaman ini menandai eskalasi tajam antara Rusia dan negara-negara Barat.

Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersen­jata Federasi Rusia mengatakan, Rusia akan membalas jika AS melancarkan serangan terhadap Damaskus.

"Jika nyawa para tentara kami terancam, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan mengambil langkah-langkah pembalasan, baik terhadap rudal-rudal dan ter­hadap alat-alat peluncur yang di­gunakan," ujar Gerasimov seperti dikutip kantor berita Rusia, Ria Novosti dan Interfax dan dilansir Financial Times, Selasa (13/3).


Ancaman ini disampaikan setelah Washington meningkatkan upaya-upaya untuk adanya aksi internasional guna menghenti­kan serangan-serangan pasukan rezim Suriah di Ghouta Timur, kawasan di pinggiran Damaskus yang dikuasai pemberontak.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan, AS siap mengam­bil tindakan sepihak jika PBB tidak bertindak soal Suriah.

"Ini bukan jalan yang kami sukai, tapi ini jalan yang telah kami tunjukkan akan kami ambil, dan kami siap untuk melaku­kannya lagi. Ketika komunitas internasional terus-menerus gagal bertindak, ada waktunya ketika negara-negara terpaksa mengam­bil tindakannya sendiri," ujar Ha­ley seperti dilansir AFP, kemarin.

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata se­lama 30 hari di seluruh wilayah Suriah. Namun pasukan pemerintah Suriah yang didukung militer Rusia terus melancarkan serangan-serangan di Ghouta Timur, yang menurut rezim Suri­ah ditujukan untuk menargetkan para 'teroris.' Juga dilaporkan sejumlah serangan yang diduga menggunakan senjata kimia.

Rezim Suriah telah memban­tah melakukan serangan kimia tersebut dan menuding para pemberontak sebagai pelakunya. Gerasimov pun menuding Wash­ington dan pemberontak Suriah merencanakan 'provokasi' dengan senjata kimia, sehingga rezim Suriah akan disalahkan dan AS akan melancarkan aksi militer terhadap Suriah.

"Sebagai langkah pembala­san, Washington merencana­kan serangan rudal terhadap bagian-bagian Damaskus yang dikuasai pemerintah,"  cetus­nya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya