Presiden China Xi Jinping sekarang dapat secara resmi memerintah China tanpa batas waktu yang ditentukan. Minggu siang (11/3), hampir 3.000 delegasi di Kongres Rakyat Nasional China memberikan suara di Balai Besar Rakyat Beijing untuk mengubah konÂstitusi negara tersebut.
Dimuat Los Angeles Times, dua delegasi memilih menenÂtang perubahan tersebut dan tiga orang memilih abstain. Dengan demikian, 2.958 suÂara atau 99,8 persen delegasi memilih untuk mendukung perubahan konstitusi.
Dengan dicabutnya batas masa jabatan presiden China, maka Xi Jinping berpotensi tetap menjadi orang nomor satu di negeri tirai bambu pasca tahun 2023 mendatang atau setelah dua periode menÂjabat berturut-turut.
Dalam sejarah 64 tahun ParÂtai Komunis China, Kongres Rakyat Nasional China meÂmang belum pernah menolak keputusan Partai Komunis.
Namun keputusan kali ini menandai terobosan menÂcolok, di mana China menamÂbahkan batasan jangka waktu kepemimpinan presiden pada konstitusi tahun 1982, setelah berpuluh-puluh tahun kamÂpanye politik Mao Tse-tung yang mengerikan menggarÂisbawahi bahaya peraturan satu orang.
Sebelum pemungutan suÂara di China tersebut, PresiÂden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernyataan yang menunjukkan seolah dia mendukung penghapuÂsan masa jabatan presiden di China.
"Dia (Xi Jinping) sekarang presiden seumur hidup, saya pikir itu bagus, mungkin kita harus mencobanya suatu hari," guyon Trump, dalam sebuah demonstrasi politik di Florida, Sabtu malam (10/3) seperti dimuat
BBC. Namun tak lama, Trump mengaku hanya bercanda dengan pernyataannya itu. Ia merasa komentarnya ditangÂgapi secara tidak adil oleh beberapa media.
Donald Trump membuat pernyataan yang menunjukÂkan seolah dia mendukung penghapusan masa jabatan Presiden di China. Guyonan Trump saat pidato ringan mendapat kritik dari beberapa kalangan.
Perwakilan AS Ro KhanÂna yang seorang Demokrat, menyebut di Twitter bahwa komentar Trump semacam itu tidak pantas dilontarkan. "Apakah ini lelucon atau tidak, berbicara tentang menÂjadi presiden seumur hidup seperti Xi Jinping adalah sentimen paling tidak diungÂkapkan oleh seorang Presiden Amerika. George WashingÂton akan berguling dalam makam," kata Khanna seperti dikutip Al Jazeera.
Presiden AS berdasarkan tradisi maksimal dua masa jabatan empat tahun sampai Presiden Franklin Roosevelt terpilih dalam sebuah rekor empat kali dimulai pada tahun 1932. Sebuah amandemen terhadap Konstitusi AS yang disetujui pada tahun 1951 membatasi presiden untuk dua jabatan. ***