Berita

Bamsoet/Net

Bisnis

Ardin Dituntut Jadikan Dunia Usaha Melek Digitalisasi

SABTU, 10 MARET 2018 | 05:31 WIB | LAPORAN:

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menekankan Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri (Ardin) sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa harus membuat dunia usaha melek digitalisasi mengikuti kemajuan teknologi.

Diharapkan mampu mengubah paradigma transaksi secara konvensional, politisi Partai Golkar itu menekankan fungsi utama Ardin adalah membuka jaringan bagi para anggotanya. Dengan langkah itu, Bambang yang juga ketua umum Ardin Indonesia yakin para anggota mampu mengembangkan bisnis di bidang masing-masing.

"Zaman now, jual beli barang melalui online. Lelang barang dan jasa yang diadakan pemerintah juga melalui online. Kita memasuki Revolusi Industri 4.0. Ardin Indonesia harus bergerak cepat agar melek teknologi informasi. Saya yakin Ardin Indonesia mampu," kata Bambang saat menerima pengurus Ardin Indonesia di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (9/3).


Dia meminta Ardin turut menyukseskan program pemerintah dalam efisiensi pengadaan barang dan jasa. Ardin tak hanya menjalankan fungsi jual beli antar perusahaan, namun juga menjalankan peran sebagai mitra strategis pemerintah dalam proses pengadaan barang dan jasa.

"Fokus pemerintah saat ini adalah efisiensi. Ardin Indonesia harus mensukseskan program ini dengan cara memotong mata rantai distribusi, sehingga meminimalkan beban barang dan jasa yang akan diperjualbelikan," Bambang berpesan.

Menanggapi pesan tersebut, Sekjen Ardin Indonesia Herman Heru menyatakan kesiapan pihaknya menyongsong era digitalilasi. Dia juga menginformasikan bahwa Ardin sudah membuat platform marketplace penjualan produk usaha melalui jejaring online.

"Kami juga minta ketua DPR bisa memberikan bantuan. Pasalnya, saat ini berbagai proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan di berbagai daerah seringkali ada permainan yang tidak fair," bebernya.

Untuk itu, Ardin meminta DPR dapat berkomunikasi dengan menteri dalam negeri untuk menekankan jajaran pemerintah daerah tak bermain mata dalam proses pengadaan barang dan jasa. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya