. Kapolri Jenderal Tito Karnavian belakangan ini rajin mengunjungi ulama dan mengikuti kegiatan keagamaan. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan roadshow Kapolri sebagai upaya untuk mendinginkan suasana jelang Pilkada serentak yang suhunya terasa kian panas.
"Oleh sebab itu diperlukan pendingin. Nah pendingin ini bisa dari tokoh masyarakat, agama ataupun dari tokoh lain yang menjadi panutan," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/3).
Setyo mengatakan hal yang wajar jika kemudian muncul anggapan dari sebagian orang bahwa roadshow Kapolri bermuatan politik guna menaikan citra dan popularitas. Namun demikian, kembali ditegaskan Setyo, langkah Kapolri adalah dalam upaya membuat situasi kondusif.
"Ya kalau orang menilai politik ya itu silahkan, tetapi intinya bapak Kapolri ketemu dengan elemen masyarakat dalam rangka untuk mengajak mereka untuk menyejukan situasi yang makin panas," pungkas Setyo.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qadari menilai apa yang dilakukan Kapolri merupakan tugasnya menjaga ketertiban lantaran sudah menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi).
Jika kemudian berefek pada naiknya citra, misalnya Tito bertambah populer di kalangan umat Islam, hal ini menurutnya merupakan bonus.
"Dalam politk itu ada yang namanya efek samping. bahwasanya kemudian ada efek bertambah populer, dikalangan islam itu namanya bonus. tetapi sebagai seorang Kapolri tugasnya demikian," kata Qadari usai diskusi di kantor ICMI, Menteng, Jakarta, Rabu (7/3).
[dem]
