Berita

Jusuf Kalla/Net

Bisnis

Wapres: Kita Harus Naikkan Produksi Pangan

Jumlah Penduduk Bakal Melonjak
JUMAT, 09 MARET 2018 | 10:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengungkap­kan, tantangan sektor pertanian akan semakin besar ke depan. Karena, setiap tahun jumlah penduduk meningkat sekitar 3 persen tiap tahun.

"Nanti saat usia negara In­donesia 100 tahun pada tahun 2045 mendatang penduduk Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 350 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar itu tentunya membutuhkan pasokan pangan yang besar," kata JK saat mem­buka Jakarta Food Security Summit 4 (JFSS4) hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, kemarin.

Sementara itu, lanjut JK, saat ini kondisi pertanian meng­hadapi sejumlah tantangan. Antara lain masalah kekuran­gan lahan, permasalahan ket­ersediaan air dan perubahan iklim. Berbagai masalah terse­but telah membuat harga pan­gan meningkat. Dia mencon­tohkan harga impor beras pada tahun 2000 hanya 170 dolar AS per ton, sekarang menjadi 422 dolar per ton.


Dia menuturkan, Indonesia harus memperkuat ketahanan pangan. Karena, masalah pan­gan sangat penting.

"Kebutuhan pangan tidak bisa tergantikan. Kita boleh kekurangan baju, tapi kekuran­gan pangan itu tidak bisa," cetus JK.

Menurut JK, untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan bisa dilakukan dengan mening­katkan pemanfaatan kemajuan teknologi.

Oleh karena itu, JK meminta pemerintah dan pengusaha meningkatkan koordinasi un­tuk meningkatkan pengunaan teknologi. Sebab yang bisa melakukan riset dan penerapan teknologi pangan bukan petani, melainkan pemerintah dan pengusaha.

JK melihat, pemanfaatan teknologi di tanah Air belum optimal. Misalnya, pada perta­nian padi. Dengan penggunaan teknologi, sejumlah negara telah berhasil meningkatkan produksi. Dia yakin, jika makin banyak pertanian di Indonesia menggu­nakan teknologi maka hasilnya akan meningkat signifikan.

JK menambahkan, untuk membantu meningkatkan kin­erja pertanian, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan daya beli para petani. Salah satu­nya dengan pembangunan tol laut yang dapat menurunkan ongkos logistik di Tanah Air.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya