Berita

Foto: RMOL

Dunia

Taman Makam PBB, Saksi Bisu Perang Korea

KAMIS, 08 MARET 2018 | 23:15 WIB | LAPORAN:

Taman Makam Pahlawan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jadi saksi bisu Perang Korea yang terjadi tahun 1950 lalu.

Para peserta Konferensi Jurnalis Dunia yang diselenggarakan Asosiasi Jurnalis Korea sempat diajak untuk mengunjungi United Nations Memorial Cemetery Korea di Busan hari ini, Kamis (8/3). Sebanyak 2.300 tentara pasukan koalisi PBB tewas dan dimakamkan di lahan seluas 14 hektar ini.

”21 negara bergabung dalam pasukan koalisi yang dipimpin PBB, 16 negara mengirimkan pasukan tempur dan 5 lainnya memberikan bantuan medis,” ujar Director of International Affair, John Bocskay kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/3).


Kata John, diperkirakan 178 ribu tentara pasukan koalisi PBB tewas dalam perang saudara selama tiga tahun itu.

Di taman makam pahlawan ini juga disediakan monumen khusus untuk mengenal jasa para pahlawan tersebut. Nama para tentara baik dari tentara Korea Selatan dan tentara pasukan aliansi dipahat diatas dinding setinggi 5 meter itu.

“Ada 40.896 nama tentara yang tertera disana,” jelas John.

Tak hanya itu, sebuah gedung serbaguna juga disediakan bagi para pengunjung yang ingin datang ke taman ini. Bangunan berbentuk segitiga tersebut menjadi simbol perdamaian serta lambang peringatan tragedi mematikan itu.

Untuk menghomati jasa para pahlawan itu, lanjut John, setiap hari dilakukan upacara pengibaran bendera PBB. Dimana bendera akan dikibarkan pukul 10.00 pagi dan kembali diturunkan pukul 05.00 sore.

Keseluruhan rangkaian upacara dilakukan secara resmi. Lima tentara tampak bertugas menurunkan bendera saat para peserta Konferensi Jurnalis Internasional 2018 tiba dilokasi.

Sebanyak 16 negara yang tergabung aliansi PBB turut serta dalam Perang Korea yang terjadi pada tanggal 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Mereka di antaranya Amerika Serikat, Turki, Kanada, Australia, Prancis, Belanda, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kolombia, Yunani, Thailand, Ethiopia, Filipina, Belgia, Luxemburg, dan Inggris.

Sementara itu, terdapat lima negara lain yang membantu Perang Korea dalam bidang media, diantaranya Norwegia, Denmark, Italia, India dan Swedia. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya