Berita

Nusantara

Kesadaran Praktis Safe Motherhood Harus Terus Ditingkatkan

RABU, 07 MARET 2018 | 08:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Indonesia bersama India, Pakistan dan Bangladesh mengikuti workshop White Ribbon Alliance (WRA) di Dubai, UEA. Workshop dilaksanakan selama empat hari dari 27 Februari sampai 2 Maret 2018.

Acara ini dilaksanakan oleh General Secretary WRA berpusat di Washington DC, Amerika Serikat bekerjasama dengang Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF). Adapun acara ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang prioritas Aliansi Nasional dan bagaimana menemukan cara yang tepat untuk dapat mengoperasionalkan rencana strategis dari WRA di seluruh negara anggota.

WRA merupakan organisasi sosial yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak. Pita Putih Indonesia (PPI) merupakan salah satu negara anggota WRA sejak tahun 2000. Pada acara workshop setiap negara peserta diminta untuk dapat memberikan presentasi tentang apa yang dianggap sebagai sebuah "kesuksean" dan juga "kegagalan".


Pada dua acara tersebut berlangsung komunikasi langsung dan juga berkonsultasi dengan Sekretariat Global untuk membantu memajukan pemantauan, evaluasi, akuntabilitas dan pembelajaran tentang WRA. Selanjutnya dilakukan kerja kelompok guna mendapatkan umpan balik mengenai jenis data yang ingin dikumpulkan sebagai aliansi dan bagaimana data tersebut mungkin perlu dikontekstualisasikan untuk masing-masing negara.

PPI yang diwakili oleh ketua umumnya Dr. Giwo Rubianto Wiyogo dan salah satu ketua Dina Sinta Dewi Landini pada penjelasannya mengatakan bahwa kekuatan PPI adalah dalam bidang advokasi, informasi, komunikasi dan edukasi.

Dimana melalui peningkatkan kesadaran praktis akan 'safe motherhood' dengan membawa masyarakat bersama-sama, tidak hanya memberikan informasi tetapi juga pendidikan praktis sangat penting dalam kampanye untuk mengurangi MMR dan menciptakan 'agent' safe motherhood di seluruh masyarakat.

Dijelaskannya, kerjasama yang terjalin dengan berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi dan juga pihak swasta juga merupakan kekuatan.

"Dalam hal kegagalan PPI mengangkat tema kurangnya komunikasi antara pusat dan daerah yang menyebabkan kegiatan hanya bergerak di pusat," ujar Giwo dalam keterangan tertulis, Rabu (7/3). [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya