Berita

Foto/Net

Bisnis

Awas, RI Terancam Dibanjiri Baja China

Dampak Trump Terapkan Bea Masuk 25%
SENIN, 05 MARET 2018 | 11:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah diminta meningkatkan pengawasan untuk mencegah membanjirnya impor baja ke dalam negeri terkait kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan bea masuk baja 25 persen dari seluruh dunia. Kebijakan itu akan membuat produsen baja mencari pasar baru, salah satunya Indonesia.

 Trump mengumumkan, AS akan memberlakukan tarif impor baja 25 persen dan aluminium 10 persen dari seluruh dunia pada pekan lalu. Rencananya, tarif ini akan mulai diberlakukan pada awal pekan ini.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pemer­intah harus mengantisipasi anca­man serbuan baja China. Dengan AS memberlakukan bea masuk yang tinggi, produsen baja China akan mencari pasar-pasar baru untuk menampung barang, salah satunya pasar Asia Tenggara. Indonesia salah satunya.


"Jika dibiarkan, baja impor akan banjiri dalam negeri," ujarnya kepada Rakyat Merde­ka, kemarin.

Saat ini saja, kata dia, industri baja sedang kembang kempis. Sudah lima tahun lalu produksi baja global oversuplay. Aki­batnya, banyak produk impor yang masuk ke Indonesia dan harganya jatuh.

Nah, biar industri baja lokal tidak makin hancur, Hariyadi meminta pemerintah memper­ketat masuknya baja impor. Sebab, produksi baja nasional juga sudah mulai membaik. "Jika langsung diserbu produk impor lagi bisa makin habis," ujarnya.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Cluster Flat Product Asosiasi Besi dan Baja Indone­sia (IISIA) Purwono Widodo. Menurutnya, pabrikan baja dalam negeri mengkhawatirkan impor baja dari China akan ber­tambah seiring dengan kebijakan AS mengenakan bea masuk impor baja

"Dikhawatirkan alokasi ek­spor China yang tadinya dijual ke pasar AS akan dialihkan ke pasar Asean, termasuk Indone­sia," kata Purwono.

Purwono menuturkan, saat ini ekspor baja China ke Indone­sia dirasakan menurun karena alokasi ekspor dipotong untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, penutupan pabrik-pabrik baja di China yang tidak ramah lingkungan juga ikut mempengaruhi penurunan alokasi ekspor.

Sebelumnya, Trump optimis­tis, kebijakan tarif impor ini akan melindungi industri dalam negeri. "Kami akan memban­gun industri baja dan industri aluminium kembali ke dalam negeri," ujar Trump dilansir Reuters, Jumat (2/3)

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, kebijakan tarif impor baja dan alumunium secara resmi akan diumumkan pada pekan ini. Saat ini Pemerintah Amerika sedang menyelesaikan rincian tarif im­por tersebut.

Wakil Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja China Li Xinch­uang mengatakan, produsen sangat marah dengan kebijakan bea masuk baja yang ditetapkan oleh AS. Kebijakan tarif impor tersebut adalah kebijakan pro­teksionisme yang bodoh.

"Ini hanya akan membuat AS semakin lemah, bukan­nya semakin kuat. Kebijakan overproteksionisme AS hanya akan membuat biaya konsumen meningkat," ujarnya.

Setelah pengumuman Trump, saham sejumlah produsen baja meningkat. Saham AK Steel Holding naik 10 persen, AS Steel Corp naik di atas 5 persen, dan Nucor naik 3,2 persen. Sebaliknya, saham perusahaan konsumen baja justru menurun seperti Ford Motor Co yang turun lebih dari 3 persen, dan General Motors Co turun hampir 4 persen. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya