Berita

Foto/Net

Bisnis

Daerah Panen Serentak, Harga Beras Mulai Jinak

Operasi Pasar Dinilai Belum Perlu
SENIN, 05 MARET 2018 | 09:06 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah harus ekstra hati-hati bila ingin melakukan operasi pasar. Karena, pengakuan pedagang dan petani, harga beras mulai mengalami penurunan.

Pengusaha Beras Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Nellys Soekidi mengungkapkan harga beras di PIBC mulai turun belakangan ini. Seluruh jenis beras turun di kisaran Rp 600 sampai 700 per kilogram (kg). Kini, beras medium Rp 8.800-8.900 per kg dan beras premium Rp 11.500-12.000 per kg.

"Rencana pemerintah melaku­kan operasi beras saat ini sebe­narnya belum diperlukan karena harga sudah turun. Jika dilaku­kan nanti kasihan petani,"  kata Nellys kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Yang penting, lanjut Nellys, pemerintah harus tetap hadir, berjaga-jaga. Sehingga jika harga tinggi cepat diantisipasi (operasi pasar) agar tidak merugikan konsumen.

Nellys menilai, penurunan harga beras terjadi karena dua faktor. Pertama, hampir semua daerah di Indonesia panen raya secara serentak. Kedua, peda­gang tidak khawatir karena stok beras akan berlimpah. Menu­rutnya, masih tingginya harga beras pada bulan Februari seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan hal yang wa­jar. Karena, masih masa transisi. Panen baru mulai sehingga paso­kan belum besar.

"Masa panen itu kan butuh waktu, Maret ini sudah mulai kelihatan dampaknya, pasokan ke Cipinang mulai normal," cetusnya.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras In­donesia (Perpadi) DKI Jakarta ini yakin harga beras akan tetap terjaga hingga memasuki bulan Ramadhan, bahkan sampai per­ayaan hari raya Idul Fitri.

"Saya yakin, harga beras bisa tetap aman sampai Lebaran. Karena, panen raya bertepatan dengan Idul Fitri," terangnya.

Seperti diketahui, berdasar­kan laporan BPSpada bulan lalu harga beras belum men­galami penurunan. Sebaliknya harga beras mengalami ke­naikan.

Harga beras kualitas premium di penggilingan selama bulan lalu naik 0,31 persen menjadi Rp 10.382 per kilo gram (kg), dari bulan sebelumnya Rp 10.350 per kg. Beras kualitas medium naik 0,37 persen menjadi Rp 10.215 per kg dari bulan sebelumnya Rp 10.177 per kg. Sedangkan untuk kualitas rendah naik 1,99 persen menjadi Rp 9.987 per kg dari Januari yang sebesar Rp 9.793 per kg. Kenaikan di tingkat penggilingan membuat harga bera di tingkat grosir dan pengecer juga mengalami kenaikan.

Merespons kondisi tersebut, Presiden Jokowi mengumpul­kan menteri terkait pada Jumat (2/03). Presiden memerintah­kan Perum Bulog melakukan operasi pasar di seluruh Indo­nesia. Jokowi menginginkan harga beras turun sebelum bulan puasa.

Harga Gabah Turun

Selain di pasar, harga beras di tingkat petani juga mulai turun. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno To­hir mengatakan, harga gabah di tingkat petani mengalami penu­runan menyusul panen raya.

Dia mencontohkan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Jember, Jawa Timur turun men­jadi Rp 4.500 dari beberapa hari lalu sebesar Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per kg.

"Kondisi itu akan sangat mem­pengaruhi harga beras di Pasar Induk Cipinang," katanya.

Winarno menuturkan, penu­runan harga gabah dan beras sebenarnya sudah terjadi pada akhir Januari. Harga di pasar pada bulan lalu masih tinggi karena pedagang masih men­jual stok beras lama. Sekarang mereka sudah cuci gudang, mengeluarkan stok lama dengan menurunkan harga agar tidak terlalu rugi.

Soal penyerapan beras, Winarno menuturkan, lebih banyak diserap oleh tengkulak. Hal itu terjadi karena harganya dinilai lebih bagus. Namun de­mikian bukan berarti Perum Bulog tidak melakukan penyerapan. "Mereka melakukan penyerapan, tetapi belum mak­simal," pungkasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya