Pemerintah harus ekstra hati-hati bila ingin melakukan operasi pasar. Karena, pengakuan pedagang dan petani, harga beras mulai mengalami penurunan.
Pengusaha Beras Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Nellys Soekidi mengungkapkan harga beras di PIBC mulai turun belakangan ini. Seluruh jenis beras turun di kisaran Rp 600 sampai 700 per kilogram (kg). Kini, beras medium Rp 8.800-8.900 per kg dan beras premium Rp 11.500-12.000 per kg.
"Rencana pemerintah melakuÂkan operasi beras saat ini sebeÂnarnya belum diperlukan karena harga sudah turun. Jika dilakuÂkan nanti kasihan petani," kata Nellys kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Yang penting, lanjut Nellys, pemerintah harus tetap hadir, berjaga-jaga. Sehingga jika harga tinggi cepat diantisipasi (operasi pasar) agar tidak merugikan konsumen.
Nellys menilai, penurunan harga beras terjadi karena dua faktor. Pertama, hampir semua daerah di Indonesia panen raya secara serentak. Kedua, pedaÂgang tidak khawatir karena stok beras akan berlimpah. MenuÂrutnya, masih tingginya harga beras pada bulan Februari seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan hal yang waÂjar. Karena, masih masa transisi. Panen baru mulai sehingga pasoÂkan belum besar.
"Masa panen itu kan butuh waktu, Maret ini sudah mulai kelihatan dampaknya, pasokan ke Cipinang mulai normal," cetusnya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras InÂdonesia (Perpadi) DKI Jakarta ini yakin harga beras akan tetap terjaga hingga memasuki bulan Ramadhan, bahkan sampai perÂayaan hari raya Idul Fitri.
"Saya yakin, harga beras bisa tetap aman sampai Lebaran. Karena, panen raya bertepatan dengan Idul Fitri," terangnya.
Seperti diketahui, berdasarÂkan laporan BPSpada bulan lalu harga beras belum menÂgalami penurunan. Sebaliknya harga beras mengalami keÂnaikan.
Harga beras kualitas premium di penggilingan selama bulan lalu naik 0,31 persen menjadi Rp 10.382 per kilo gram (kg), dari bulan sebelumnya Rp 10.350 per kg. Beras kualitas medium naik 0,37 persen menjadi Rp 10.215 per kg dari bulan sebelumnya Rp 10.177 per kg. Sedangkan untuk kualitas rendah naik 1,99 persen menjadi Rp 9.987 per kg dari Januari yang sebesar Rp 9.793 per kg. Kenaikan di tingkat penggilingan membuat harga bera di tingkat grosir dan pengecer juga mengalami kenaikan.
Merespons kondisi tersebut, Presiden Jokowi mengumpulÂkan menteri terkait pada Jumat (2/03). Presiden memerintahÂkan Perum Bulog melakukan operasi pasar di seluruh IndoÂnesia. Jokowi menginginkan harga beras turun sebelum bulan puasa.
Harga Gabah TurunSelain di pasar, harga beras di tingkat petani juga mulai turun. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno ToÂhir mengatakan, harga gabah di tingkat petani mengalami penuÂrunan menyusul panen raya.
Dia mencontohkan, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Jember, Jawa Timur turun menÂjadi Rp 4.500 dari beberapa hari lalu sebesar Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per kg.
"Kondisi itu akan sangat memÂpengaruhi harga beras di Pasar Induk Cipinang," katanya.
Winarno menuturkan, penuÂrunan harga gabah dan beras sebenarnya sudah terjadi pada akhir Januari. Harga di pasar pada bulan lalu masih tinggi karena pedagang masih menÂjual stok beras lama. Sekarang mereka sudah cuci gudang, mengeluarkan stok lama dengan menurunkan harga agar tidak terlalu rugi.
Soal penyerapan beras, Winarno menuturkan, lebih banyak diserap oleh tengkulak. Hal itu terjadi karena harganya dinilai lebih bagus. Namun deÂmikian bukan berarti Perum Bulog tidak melakukan penyerapan. "Mereka melakukan penyerapan, tetapi belum makÂsimal," pungkasnya. ***