Berita

Foto/Net

Bisnis

Pembangkit Biomassa Kalimantan Salurkan Listrik 10 MW

JUMAT, 02 MARET 2018 | 09:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Perusahaan Listrik Negara/ PLN (Persero) bersama pemerintah terus berkomitmen mengejar target bauran energi baru terba­rukan (EBT) sebesar 23 persen di Tahun 2025. Salah satu realisasinya, perseroan mulai menyalurkan listrik sebesar 10 MW (mega-watt) dari pembangkit listrik biomassa milik PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari untuk wilayah Kalimantan.

Direktur Bisnis Regional Kali­mantan PLN, Machnizon Masri mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan menjadi salah satu prioritas perseroan dalam menyelesaikan mega proyek nasional 35.000 MW (megawatt), terutama di regional Kalimantan untuk menggantikan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak/diesel.

Saat ini, di Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar), presentase pem­bangkit yang masih menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya masih sebesar 44 persen.Karenanya, selain mengedepankan pemerataan kelistrikan untuk daerah-daerah yang belum mendapat akses energi listrik.


"Salah satu langkahnya dengan bekerja sama dengan In­dependent Power Producer (IPP) pengembang EBT," ujarnya saat meninjau proyek pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di Wajok Hulu, Mempawah, Ka­limantan Barat (27/2).

Dengan beroperasinya pem­bangkit listrik biomassa tersebut, biaya pokok penyediaan (BPP) energi listrik di Wilayah Kalbar akan turun. "Sudah beroperasi pada Selasa (27/2) dan memasok listrik sebesar 10 Mega-Watt atau sebesar 74 juta kilo watt hour (kWh) per tahun ke Sistem Khatulistiwa. Kami sangat mendukung para pengembang untuk membangun pembangkit listrik dengan green energy seperti ini,"  katanya.

Deputi bidang Restrukturi­sasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sekaligus Komisaris PLN, Aloysius Kiik Ro menerangkan, arah pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi dan mening­katkan porsinya dalam bauran energi nasional sudah benar.

General Manager PLTBm PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari mengatakan, pihaknya telah menginvestasikan dana lebih dari Rp 21 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk membangun PLTBm ini. "Dari total kapasitas terpasang 1x15 megawatt, kami dan PLN sudah sepakat untuk menyalurkan sebesar 10 mega-watt terlebih dahulu sesuai power agreement yang sudah ditanda­tangani pada 2016," bebernya.

Kinerja Positif PLN UIP JBB

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) sepanjang semester II 2017 mencatatkan kinerja positif.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN(Persero), Haryanto WS mengungkapkan, total konstruksi yang telah diram­pungkan oleh UIP JBB adalah 82 KMS jaringan transmisi dan 1552, 8 MVA untuk kapasitas trafo gardu induk. "Semuanya telah beroperasi dan menambah kehandalan sistem kelistrikan," tutur Haryanto, di Gardu In­duk Cengkareng II, Batu Ceper, Tangerang, (28/02).

Dia juga menyebut listing peker­jaan PLN yang berhasil menger­jakan ekstensi trafo untuk kebu­tuhan listrik di beberapa wilayah. Untuk wila yah GI (Gardu In­duk) 150 Kv Cengkareng II tercatat dipasangi energize pada 12 Januari 2018, GIS 150 Kv Spinmill pada 28 Januari 2018 lalu Ekstensi Bay GI 150 kV Saketi 31 Desember 2018, Eksistensi Bay GI 150 kV Bayah pada 17 Februari 2018, GIS 150 kV Alam Sutera pada 20 Desember 2017 dan ekstensi Bay GI 150 kV Menes Baru pada 30 Desember 2017.

"Untuk GIS Alam Sutera dan Menes Baru di lokasi gardu induk tersebut dibangun untuk meningkatkan kapasitas dalam penjualan di wilayah Alam Sutera dan Menes," terangnya.

Menurutnya, Jakarta dan Ban­ten merupakan wilayah dengan pertumbuhan perekonomian dan pembangunan yang pesat. Oleh karena itu kedua wilayah terse­but membutuhkan infrastruktur ketenagalistrikan yang besar. Dia berjanji untuk meningkatkan mutu serta kapasitas selain itu juga perlu menambah pembangu­nan transmisi. "Untuk tahun ini dan kedepan kita berusaha agar lebih agresif lagi," katanya.

Haryanto WS juga menga­takan kondisi kelistrikan di seluruh wilayah di Indonesia secara umum kini tidak ada yang mengalami defisit. "Mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, sudah tercukupi paso­kan daya listriknya, artinya pada Tahun 2018 ini tidak akan ada wilayah yang mengalami defisit listrik," katanya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya