Berita

Bisnis

Serap Gabah Petani, Bulog Harus Gerak Cepat

KAMIS, 01 MARET 2018 | 22:53 WIB | LAPORAN:

Roadshow serapan gabah petani (sergab) di Jawa Tengah berlanjut ke Sragen, Karang Anyar dan  Klaten.

Sebagai daerah sentra produksi yang sedang panen raya pada ketiga kabupaten ini ditemukan harga gabah kering panen (GKP) pada kisaran Rp 4.300-Rp 4.400 per kilo gram, tepatnya di Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, di Desa Suruh, Kecamatan Tasik Madu, dan Desa Balak, Kecamatan Cawas.

"Ini adalah saat yang tepat untuk menyerap gabah petani, sebagai upaya pengendalian harga, jangan sampai harga jatuh" ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi saat menyaksikan transaksi serap gabah antara petani, TNI, perwakilan Bulog dan BRI serta jajaran terkait, Kamis (1/3).


Menurutnya, momentum ini jangan sampai terlewat karena gabah melimpah dan harga sedang bagus. "Kita harus gerak cepat untuk mengisi gudang Bulog sebagai cadangan beras pemerintah."

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini Bulog dibantu TNI dalam meningkatkan serapan gabah serta pendanaan dari BRI.

"Di lapangan Babinsa membantu melihat kondisi daerah yang panen, dan bisa langsung beli, Bulog tinggal menerima" tegasnya.

Senada dengan Agung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Suryo Banendro pun mengungkapkan bahwa sergab harus dilakukan intensif pada saat panen raya ini karena ke depan harga akan terus berfluktuasi.

"Ini kita jaga harga jangan sampai jatuh, segerakan di serap" ujarnya.

Terkait bencana banjir yang banyak terjadi di Jawa Tengah, menurut nya tidak berpengaruh pada lokasi sentra produksi yang tengah panen. "Banjir tidak di lokasi panen, jadi sejauh ini aman" ungkap nya.

Selain Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, turut hadir Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, TNI (Dandim),  wakil Bulog dan BRI dan Kepala Dinas Pangan Kabupaten.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya