Berita

Wiranto/Net

Wawancara

WAWANCARA

Wiranto: Tuhan Saja Maha Pemaaf, Masa Kita Manusia Tidak Mau Saling Memaafkan

KAMIS, 01 MARET 2018 | 10:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah berjanji akan mempertemukan lagi bekas napi kasus terorisme dengan para korban. Silatura­him antara kedua pihak dipercaya efektif menangkal penyebaran radikalisme.

Hal tersebut disampaikan eks Panglima ABRI yang kini men­jabat Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto usaiacara pertemuan antara eks napi terorisme dengan para korban yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Berikut penu­turan selengkapnya :

Tanggapan Anda soal per­temuan ini?
Even ini baru satu kali kita lakukan, tidak hanya di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, baru satu kali acara seperti ini dilakukan. Mengapa? Karena kita bisa melakukan silatura­him dengan tujuan menyatukan NKRI, namun sebenarnya secara spesifik bagaimana kita bisa menanggulangi terorisme dalam berbagai aspek secara tuntas. Indonesia selama ini sudah sangat dikenal sebagai negara yang benar-benar menanggu­langi terorisme ini. Hal itu pun banyak menjadi pertanyaan bangsa lain, maka banyak seka­li pertemuan bilateral maupun multilateral, yang kemudian menyampaikan bahwa memang Indonesia memiliki konsep-konsep yang berbeda dengan negara lain.

Even ini baru satu kali kita lakukan, tidak hanya di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, baru satu kali acara seperti ini dilakukan. Mengapa? Karena kita bisa melakukan silatura­him dengan tujuan menyatukan NKRI, namun sebenarnya secara spesifik bagaimana kita bisa menanggulangi terorisme dalam berbagai aspek secara tuntas. Indonesia selama ini sudah sangat dikenal sebagai negara yang benar-benar menanggu­langi terorisme ini. Hal itu pun banyak menjadi pertanyaan bangsa lain, maka banyak seka­li pertemuan bilateral maupun multilateral, yang kemudian menyampaikan bahwa memang Indonesia memiliki konsep-konsep yang berbeda dengan negara lain.

Di mana konsep kita tidak hanya konsep hard atau dengan cara mencari lalu menghabiskan begitu saja, tetapi juga ada upaya acara lain yaitu dengan cara yang lunak dan ada upaya mencegah atau yang biasa disebut dengan deradikalisasi.

Apa saja manfaat dari per­temuan itu?
Dengan mempertemukan em­pat pihak, BNPT sebagai inisia­tor dan fasilitator, mantan pelaku terorisme dan korban terorisme dipertemukan serta dipertemu­kan dengan pihak pemerin­tah, baik itu eksekutif maupun legislatif. Dari pertemuan itu memang sangat positif, dari mantan pelaku terorime curhat dan minta maaf kepada korban dan masyarakat.

Lalu dari pihak korban juga memberikan maaf, tadi ada yang mengatakan 'Tuhan saja Maha Pemaaf, masa kita manusia tidak mau memaafkan'. Padahal kan mereka sudah menjadi korban. Ini adalah contoh, bahwa kalau kita se­lalu sadar dan saling memaafkan, maka negeri ini akan bersatu.

Bagaimana dengan hak korban?

Saya kira dua hari ini sudah diangkat sangat panjang. Tadi klimaksnya kita hadirkan para menteri terkait pemulihan dan kita memberikan insentif dan tadi sudah dijawab oleh para menteri. Seperti dijelaskan tadi, bahwa kartu Indonesia-nya sudah diberi­kan namun belum bisa digunakan karena ada kesalahan teknis.

Lalu secara teknis akan lang­sung diselesaikan dengan kor­ban, bukan dengan pihak lain­nya. Makanya saya katakan, ini saya kunci semua komitmen ini. Saya rasa ini jaminan dari saya. Saya sebagai saksi akan melakukan berbagai upaya agar semua yang dihasilkan dalam pertemuan dapat diimplemen­tasikan.

Ada beberapa permintaan dari korban maupun bekas pelaku terorisme, apa pemer­intah akan menindaklanjuti permintaan tersebut?
Beberapa komitmen Pak Menteri akan kami koordinasi­kan. Kami sudah dengarkan ada permintaan mendapat pekerjaan, pelatihan di balai, fasilitas kes­ehatan, beasiswa, itu sudah kita catat dan laksanakan.

Nampaknya masih banyak korban yang belum hadir?
Ya ini kan baru pertemuan pertama, pasti ada yang masih menunggu apa hasil dari pertemuan ini. Mungkin yang diundang tapi tidak hadir ingin wait and see, tunggu apa sih yang akan terjadi di sana. Jikalau nanti kita adakan pertemuan lanjutan. Kita harap yang hadir bisa lebih besar lagi.

Sebenarnya apa penyebab munculnya aksi teror di Tanah Air?
Hal itu disebabkan oleh adan­ya pihak-pihak yang merasa sakit hati maupun merasa dimar­jinalkan. Banyak hati benci, hati yang dendam, hati yang marah kecewa, masyarakat yang ter­marjinalkan ini membuat aksi, aksi adalah teror. ***

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya