Berita

Ilustrasi protes di Argentina/Net

Dunia

Eks Jenderal Dirty War Argentina Tutup Usia

RABU, 28 FEBRUARI 2018 | 10:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan jendral militer Argentina Luciano Benjamín Menendez, yang dihukum karena kejahatan terhadap kemanusiaan, meninggal dunia pada usia 90 tahun awal pekan ini

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena menculik, membunuh dan menyiksa ratusan penentang rezim militer brutal Argentina.

Menendez, yang juga dikenal sebagai "Hyena," adalah komandan militer sepuluh provinsi Argentina dari tahun 1975 sampai 1979.


Sekitar 30.000 orang diperkirakan telah dibunuh oleh militer dalam "Dirty War" atau Perang Kotor yang terkenal terhadap para pembangkang.

Menendez juga dihukum karena menculik anak-anak dari aktivis anti-pemerintah yang ditahan dan memberikannya untuk diadopsi.

Anak-anak sering diadopsi oleh keluarga pejabat militer, yang berusaha memberi mereka pendidikan non-komunis.

Atas kejahatannya, Menendez dijatuhi hukuman 12 kali seumur hidup di penjara.

Dia meninggal di rumah sakit di pusat kota Córdoba, di mana dia tinggal sejak tahun 1970an.

Menendez berada di bawah tahanan rumah, setelah dipenjara.

Dia mulai melakukan operasi melawan aktivis sayap kiri selama pemerintahan Presiden Isabel Martínez de Perón pada pertengahan tahun 1970an.

Ketika junta yang dipimpin oleh Jenderal Jorge Rafael Videla merebut kekuasaan pada bulan Maret 1976, dia memperluas aktivitasnya.

Kelompok hak asasi manusia memperkirakan bahwa lebih dari 2.500 orang dibawa ke pusat penahanan klandestin La Perla di provinsi Córdoba.

Hijos, sebuah kelompok kampanye yang didirikan oleh anak-anak aktivis anti-pemerintah yang diculik, mencatat sebuah catatan di Twitter yang menyebutnya "pembunuh massal" dan mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas genosida.

Nenek Plaza de Mayo, kelompok hak asasi manusia paling terkenal di Argentina, sejauh ini berhasil mengidentifikasi melalui tes DNA 126 anak-anak yang dicuri dari orang tua mereka selama masa pemerintahan militer, antara tahun 1976 dan 1982. Demikian seperti dimuat BBC. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya