Berita

Ilustrasi/RMOL

Hukum

Polri Diminta Transparan Soal Pengungkapan Narkoba

SELASA, 27 FEBRUARI 2018 | 01:33 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Indonesia Narchotic Watch, Josmar Naibaho meminta Polri transparan dalam pengungkapan narkoba dan pemusnahannya. Tidak cuma itu, Josmar berharap Korps Bhayangkara selalu siaga mencegah barang haram itu masuk ke Indonesia.

"Kerja polri dan BNN sudah semakin baik, tapi harus saling jujur bagaimana mengungkap setiap narkoba, dan pemusnahannya juga harus dipantau," kata Josmar saat dihubungi wartawan, Senin (26/2).

Josmar berpendapat, setiap jaringan narkoba tentu memiliki backing aparat, terlebih sindikat atau jaringan yang bermain dalam jumlah besar. Sehingga, menurutnya hal tersebut akan sulit dideteksi oleh Kepolisian.


"Pelaku narkoba pasti membuat jaringan dengan siapa pun termasuk aparat," ujarnya.

Biasanya, sambung Josmar para bandar besar narkoba ketika mengirimkan barang harus cepat lantaran bandar lainya telah memesan, dia mencontohkan misalnya saat satu ton narkoba jenis sabu yang berhasil diungkap Satgasus Bareskrim Polri, sedikitnya lima sindikat yang sudah memesan narkoba itu untuk didistribusikan.

"Satu ton itu setelah bersandar biasanya langsung dipecah sesuai pesanan lalu langsung didistribusikan ke sindikat dari daerah mana saja. Biasanya jika sebanyak itu hanya untuk sumatera dan dan Jawa," ujarnya.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian merahasiakan identitas pemesan sabu 1,6 ton dari Jakarta. Pemantauan penyelundupan narkoba ini dilakukan sejak Desember 2017. Namun, pelaku kerap lolos saat akan dilakukan pengejaran di laut. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya