Berita

Foto/Net

Bisnis

Harga Gabah Anjlok, Petani Menjerit Karena Ulah Bulog

SELASA, 27 FEBRUARI 2018 | 00:32 WIB | LAPORAN:

Panen raya di berbagai sentra produksi padi di Pulau Jawa menunjukkan harga gabah di tingkat petani mulai anjlok.

Ironisnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) yang sudah kedatangan ratusan ribu beras impor dari Thailand dan Vietnam malah tidak melakukan apa-apa untuk mendongkrak harga di tingkat petani sekaligus memperkuat cadangan beras pemerintah.

"Hari ini Ngawi di wilayah timur harga gabah Rp3.500 per kilogram. Itu yang pakai tressure, sementara combine Rp3.800 per kilogram. Kalau tidak ada hujan bisa Rp4.000-4100 per kilogram," beber Harno, seorang petani di Kelurahan Pangkur, Ngawi, Jawa Timur, Senin (26/2).


Menurutnya, sama sekali tidak ada aktifitas pembelian gabah oleh Bulog untuk mendongkrak harga petani di Ngawi. Padahal, pekan sebelumnya sudah ada Bulog bersama Tim Sergab yang memantau kondisi gabah petani.

"Sekitar 10 hari lalu ada tim dari Jakarta tapi kok tidak masuk sampai ke timur. Dinanti-nanti tapi tidak datang. Padahal kalau dibeli Bulog Rp 4.200 saja itu sudah menguntungkan bagi petani," papar Harno.

Karena Bulog tidak kunjung datang, banyak petani di Ngawi terpaksa menjual gabah di bawah Rp 4.000 per kilogram.

"Ya terpaksa, buat bayar kebutuhan. Bayar pupuk, bayar tenaga kerja," sesal Harno.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jawa Timur Jumantoro mengatakan, anjloknya harga gabah dipengaruhi musim hujan. Petani harus bekerja ekstra untuk menjemur padi. Masuknya beras impor dari Vietnam juga memberi pengaruh pada penurunan harga gabah.

"Jika dijual berasnya khawatir harga beras ikut turun, padahal sekarang harganya masih tinggi. Saya kemarin beli beras yang biasa isi lima kilogram harganya Rp 60 ribu," bebernya.

Jumantoro menambahkan, kenaikan beras tidak mengubah harga gabah. Pembelian gabah masih menggunakan inpres tahun 2015 yakni harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.700.

"Padahal kondisinya sekarang sudah berubah, inpres itu sudah tidak relevan," tuturnya.

Berdasarkan data Bulog menunjukkan hingga 24 Februari, serapan gabah Bulog baru mencapai 24.466 ton setara beras. Serapan tersebut masih kalah jauh dari periode yang sama Februari 2017, di mana serapan gabah mencapai 36.061 ton setara beras.

Terpisah, anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna mengaku heran dengan rendahnya serapan gabah Bulog memasuki panen raya. Padahal Bulog berkewajiban memperkuat beras cadangan pemerintah.

"Karena sudah ada kewajiban kenapa Bulog tidak mau beli. Petani itu kan simpel, yang penting gabahnya ada yang beli, mau Bulog, swasta tidak ada masalah. Sekarang ini momentumnya penuhi gudangnya supaya punya cadangan beras cukup," paparnya. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya