Berita

Sabu 1,6 Ton/RMOL

Hukum

Bareskrim Kantongi Sindikat Tiongkok Pengirim 1,6 Ton Sabu

SENIN, 26 FEBRUARI 2018 | 22:29 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Danianto mengatakan, pihaknya sudah mengetahui sindikat Tiongkok yang mengirimkan 1,6 ton narkoba jenis sabu yang ditangkap di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Pengungkapan ini berkat kerjasama dengan pemerintah Tiongkok.

"Kami melakukan kerjasama untuk membongkar sindikat ini. Artinya yang kami lakukan sebagai langkah pencegahan dan benar kami menemukan narkoba itu. Dan terus akan kami kejar sindikatnya," kata Eko kepada wartawan, Senin (26/2).

Meski telah mengetahui pengirim, Eko mengatakan pihaknya masih mencari siapa pemesan atau penerima barang haram tersebut.


Dijelaskan Eko, sebetulnya alur pengiriman narkoba tersebut ditujukan ke laut Tanjung Lesung, Anyer. Sedangkan saat diamankan kapal ikan berbendera Singapura KM 61870 MV Min Liang Yuyun, hanya bersandar sementara di Kepulauan Riau.

"Sabu itu akan didistribusikan utuh (belum dipecah) menuju ke Anyer. Dari pengirim dia menghubungi pemesan untuk selanjutnya diambil, ship to ship," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan langkah prefenstif kepolisian terus dilakukan termasuk memeriksa kapal yang diduga mengangkut sabu sebanyak tiga ton. Namun Eko membantah jika upaya yang dilakukan ini menjadi bagian dari pengalihan penyelundupan narkoba dengan  tempat dan cara lain yang berbeda.

"Kapal yang kamu duga membawa narkoba sampai saat ini masih kami periksa. Semua harusnya bersinergi melakukan kerja yang sama. Dan kami tetap siap menindai mana saja masuknya narkoba," imbuhnya.  

Sindikat narkoba, lanjut Eko didominasi oleh sindikat Tiongkok dan Myanmar. Mereka memiliki banyak sindikat lain untuk mendistribusikan narkoba yang masuk dari jalur laut. 

"Bisa jadi ini mothershipnya tapi sindikatnya tetap ada," katanya. [san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya